Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pilih Mana: Pemimpin Hero Versus Humble?

25 Juli 2023   00:21 Diperbarui: 25 Juli 2023   00:48 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin yang rendah hati ini dicirikan oleh kekurangan ego yang hampir lengkap, ditambah dengan tekad keras untuk melakukan apa yang terbaik bagi perusahaan dengan ukuran-ukuran yang konkrit dan efektif. Pemimpin yang rendah hati akan meminta nasehat dan meluangkan waktu untuk memikirkan konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakannya.

Mau Pilih Mana?

Dalam dinamika perubahan yang nyaris sulit diprediki kedepan arahnya kemana, maka memilih pemimpin tidaklah semudah membalik tangan,  apalagi menetapkan pemimpin secara instan akibatnya bisa sangat fatal dan berbahaya bagi masa depan perusahaan, atau organisasi bahkan sebuah negara misalnya.

Situasi ini semakin tidak mudah ketika masyarakatnya juga masih terbelakang, atau sangat heterogen dalam banyak hal, akan mempersulit menemukan pemimpin yang mampu menjawab kebutuhan Lembaga untuk sebuah periode kepemimpinan kedepan.

Tidak ada yang keliru dengan leadership style, yang pilihannya sangat banyak, mulai dari yang tradisional, sampai pada pilihan gaya kepemimpinan berbasis kontinjensi. Pada galibnya, semua gaya kepemimpinan bagus kalua situasi yang dihadapi cocok, tetapi sekaligus juga buruk apabila pilihan style tertentu yang dipilih tidak sesuai dengan kondisi para pengikutnya.

Oleh karena itu, tawaran Prof Richard L Daft untuk memilih pemimpin dengan New Paradigm Leader dan bukan Old Paradigm Leader jauh lebih baik ketimbang focus pada style of leadership itu sendiri.

Abraham Lincoln | sumber: annielsen.com
Abraham Lincoln | sumber: annielsen.com

|Yup|240723

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun