Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pilih Mana: Pemimpin Hero Versus Humble?

25 Juli 2023   00:21 Diperbarui: 25 Juli 2023   00:48 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perspektif penelitian, pemimpin hero seperti ini mendominasi gaya kepemimpinan mula-mula, bahkan pemimpin dianggap sebagai orang besar  atau Great-Man, sebelum  memasuki abad-21, seperti sekarang ini. Bahkan kisah Hero Leader ini jamak menjadi tema-tema film barat di Amerika Serikat, dengan beragam pernik-pernik tampilan ketika selebrasi pemimpin sebagai hero terjadi.

Banyak pemimpin hero dimasa lalu, tidak saja yang berlatar belakang politik, tetapi juga yang berlatar belakang spiritual keagamaan, dan menjadi referensi kuat yang mengokohkan bahwa pemimpin hero menjadi jawaban bagi keberhasilan sebuah organisasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin hero yang tampil dengan ambisius, sangat percaya diri bahkan over self-confifence, tampil bak pemimpin karismatik tetapi telah muncul dan cenderung berada di garis depan terhadap beberapa skandal etis dan kegagalan bisnis beberapa tahun terakhir. Konsekuensinya dalam praktek, pemimpin pahlawan mungkin lebih berisiko dan mengambil keputusan berani, seringkali tanpa mempertimbangkan kebaikan yang lebih besar.

Nampaknya, situasi dan dinamika perubahan yang ada ketika itulah yang menjadi tuntutan munculnya pemimpin hero dan menjadi pola yang banyak diacu oleh pemimpin-pemimpin lainnya. 

Namun, dinamika perubahan yang sedang terjadi, dan terus terjadi ketika memasuki abad-milenial, dengan dominasi intervensi bahkan disrupsi teknologi informasi dan komunikasi, pemimpin hero menjadi usang dan semakin tidak mampu menjawab tantangan yang dihadapi perusahaan dan organisasi.

Pemimpin Humble

Membahas Hero versus Humble, berarti berbicara tentang paradigma sebagai pemimpin. Ini cara berpikir seorang pemimpin yang pada gilirannya akan menentukan pilihan keputusan, tindakan dalam menghadapi dan penyelesaian masalah. Disana ada perbedaan yang sangat signifikan antara paradigma hero versus paradigma humble.

Paradigma pemimpin sebagai pahlawan berfokus pada diri sendiri pemimpin sebagai sumber segala power yang dimiliki. Sedangkan paradigma humble, sebaliknya, bahwa followerlah yang menjadi sumber segala kekuatan pemimpin itu sendiri. Dan karenanya dia harus rendah hati alias humble, bukan mengutamakan diri sendiri, tetapi fokus dan mengutamakan followernya.

Pemimpin Humble | Sumber: linkedin.com
Pemimpin Humble | Sumber: linkedin.com

Paradigma humble itu menekankan pemahaman si pemimpin bahwa menghadapi situasi yang terus berubah, penuh ketidakpastian, maka tidak mungkin si pemimpin menghadapi sendiri seluruh situasi yang cenderung kompleks dan berubah secara turbulent. Maka kebutuhan akan tim kerja dan bukan lagi individual, menempatkan si pemimpin dalam posisi humble. Peran-peran kunci pada tataran implementatif diambil oleh para followernya.

Dalam bukunya berjudul Good to Great and Great by Choice, Jim Collins menyebtukan Humble Leader ini termasuk Pemimpin Level-5. Pemimpin Level-5 seringkali tampak pemalu dan bersahaja dan tidak perlu berada di pusat perhatian. Mereka lebih peduli dengan keberhasilan tim atau perusahaan dibandingkan dengan keberhasilan mereka sendiri.

Pemimpin humble menerima penuh tanggung jawab atas kesalahan, hasil buruk, atau kegagalan, tapi biasanya memberi kredit untuk kesuksesan orang lain. Publisitas tidak menjadi penting baginya, ketimbang menjadi contoh konkrit kerja konkrit secara konsisten dan berorientasi hasil serta problem solving.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun