Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belva Devara dan Refly Harun Beda Kasus, tetapi Inti Persoalan Sama

23 April 2020   17:40 Diperbarui: 29 April 2020   20:40 26456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Posisi Refly Harun sebagai Komut Pelindo I pun demikian. Harusnya ada kesadaran yang tinggi dari pengelola untuk menegaskan perlunya menjaga jarak dengan kepentingan pribadi dan kepentingan negara melalui BUMN.

Penempatan Refly Harun dipastikan tidak memenuhi persyaratan rekrutmen yang profesional yang bebas dari beragam kepentingan lain, kecuali hanya kepentingan BUMN yang dikelolanya dan juga kepentingan negara di atas kepentingan lainnya. Dalam proses rekrutment, hal ini harusnya sudah dipertimbangkan secara matang.

Tetapi ini tidak terjadi, sebab nyata ketika dia sekarang dicopot karena tidak sesuai dengan harapan pemegang posisi Komisaris Utama perusahaan yang memberikan dukungan penuh bagi kemajuan yang ditargetkan oleh si pemilik perusahaan.

Jadi, inti persoalan yang ada sama saja yaitu, proses rekrutmen pejabat yang tidak benar, tidak profesional. Bisa jadi betul petuah klasik yang mengatakan "The right man on the right place". Yang terjadi adalah the good man in the wrong place. Artinya, kedua orang ini, Belva dan Refly Harun sama sama orang baik di bidangnya, tetapi ketika berada di posisi itu mereka menjadi tidak baik, karena tidak cocok.

Pertanyaan berikutnya, apakah orang-orang yang akan menggantikan mereka juga tidak mengalami nasib yang sama. Jawabannya, kalau proses rekrutmen tidak benar nasibnya pasti sama. Mari kita saksikan saja !

Yupiter Gulo, 23 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun