Tidak tanggung-tanggung, harga minyak mentah dunia langsung melesat ke angka 25%-an. Setelah masing-masing negara Arab Saudi, AS dan beberapa negara besar lainnya bersedia mengurangi produksi mereka untuk permintaan pada delivery bulan Mei 2020.Â
Negara Arab Saudi berseid menurunkan produksinya dari 12 juta barel perhari menjadi 8 juta barel perhari, AS Â juga menurunkan hingga 10 juta barel perhari.
Dalam dunia percaturan harga saham, memang faktor harga minyak mentah dunia selalu menjadi isu sentral yang menggerakkan dinamika bursa efek diseluruh dunia.Â
Di sana ada sensitivitas yang sangat tinggi antara harga minyak dunia dengan harga saham. Dan karenanya sering juga menjadi arena abu-abu yang dimainkan sebagai alat politik dalam dunia "persilatan" dunia ini.Â
Menaarik dicermati karena sesungguhnya, betul ada persaingan, tetapi juga disana ada saling ketergantungan yang sangat tinggi. Karena pasar konsumen sesungguhnya sebagian besar ada di luar negara produsen minyak itu sendiri.Â
Produksi sendiri hanya kepentingan sendiri, tetapi sumber devisa mereka akan lebih banyak dari ekpor ke negera konsumen yang tersebar diseluruh dunia.
Harga minyak mentah dunia hari ini meningkat tajam hingga 25%, demikian sejumlah media daring melaporkan. Dan IHSG di BEI seakan mengamuk lagi dan menembus harga resistensi. Dan diharapkan akan terus menguat minggu depan. Walaupun segala kemungkinan akan muncul dan mengubah semua skenario.Â
Optimisme yang rasional dan risk calculated menjadi framing yang harus dimiliki agar mampu membuat keputusan yang tegas. Dan dengan demikian pengendalian investasi bisa dilakukan dalam framing yang dibangun.Â
Semoga IHSG minggu depan akan menembus atau mendekati angka psikologis di Rp 5000-an.
Yupiter Gulo, 3 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H