Dari penjelasan yang diberitakan menegaskan bahwa dengan nama yang baru ini yaitu COVID-19 maka akan menghilankan berbagai mis persepsi, mis interpertasi dan dengan begitu akan mengurangi stigmatisasi terutama berkenaan dengan lokasi khusus tertentu, bahkan spesies binatang yang selama ini disebut-sebut, dan juga suku tertentu dan bangsa tertentu.
Dengan nama baru virus corona ini, yaitu covid-19, maka semua nama-nama yang telah muncul selama ini tidak akan menjadi standar penyebutan virus jenis baru ini.
WHO sendiri sejak awal menyebutnya sebagai Novel Coronavirus atau nCov, semacam Penyakit pernafasan akut parah 2019. Sedangkan di negara asal wabah ini mulai yaitu Wuhan, Tiongkok mereka menamakan sebagai Pneumonia Coronavirus Baru atau disingkat NCP (New Coronavirus Pneumonia).
Dari nama resmi ini maka covid-19 diakui sebagai wabah global oleh organisasi kesehatan dunia ini. Dan tentu saja memiliki implikasi serius bagi setiap negara, yang sudah menjangkit lebih dari 27 negara. Tidak lagi hanya bangsa Tiongkok saja yang memiliki beban dan tanggungjawab atas dampak Covid-19 ini.
Artinya juga bahwa tidak bisa lagi satu negara merasa tidak memiliki tanggungjawab terhadap wabah ini hanya karena negaranya belum terjangkiti. Tetapi, semua negara di dunia ini harus segera mengantisipasi melakukan persiapan secara pro-aktif.
Wabah virus yang melanda dunia ini bukan baru covid-19 saja, tetapi masih ada sebelum ini yang juga sempat meresahkan masyakat global. Seperti MERS-Cov atau Middle East Respiatory Syndrome, SARS-CoV atau Severe Acute Respiratory Syndrome yang terjadi  November 2002 di Tiongkok dan menyebar ke sejumlah negara seperti Hongkong, Singapura, Indonesia, Malaisi, Italia, Rusia, Inggris, dan Swiss bahkan juga ke AS. Ada juga virus jenis lain yang dikenal sebagai EBOLA di Afrika.
Epidemi SARS sendiri hingga 2003 telah menjakiti publik dunia sebanyak 8.098 orang di berbagai negara. Sementara angka kematian meningeal dunia mencapi angka sekitar 774 orang. Â
Jumlah Korban Covid-19
Seperti dijelaskan oleh Sekjen WHO, maka hingga pukul 6 pagi waktu Jenewa pagi ini pada Selasa 11 Februari, data statistik memperlihatkan bahwa sudah ada 42.708 kasus yang dikonfirmasi dilaporkan di Tiongkok, dan tragisnya kami sekarang telah melampaui 1000 kematian  atau tepatnya 1017 orang di China telah kehilangan nyawa karena virus ini. Sebagian besar kasus dan sebagian besar kematian terjadi di provinsi Hubei, Wuhan. Di luar Cina, ada 393 kasus di 24 negara, dan 1 kematian, seperti dikutip dari who.com berikut ini:
Walaupun pertambahan yang terjangkiti maupun korban meninggal semakin menurun jumlah setiap hari atau setiap 24 jam, tetapi WHO meyakini akan semakin terus menurun hingga tidak ada lagi korban tambahan dari Convid-19 ini.