Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

COVID-19, Nama Resmi Virus Corona dan Maknanya

12 Februari 2020   15:54 Diperbarui: 12 Februari 2020   16:28 6838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://indonesiainside.id/news/internasional/2020/02/03/dinilai-tak-becus-ratusan-ribu-orang-desak-sekjen-who-mundur

Anda Harus Mengetahui Makna dibalik Nama Resmi Virus Corona "COVID-19

Setelah sekitar dua bulan berjalan wabah virus corona yang terus menjatuhkan banyak korban dan menifeksi ribuan orang setiap 24 jam di Tiongkok, akhirnya memasuki babak baru sebagai sebuah wabah yang menglobal dan mendunia dan karenanya meminta perhatian seleuruh dunia untuk bersama-sama ikut mencegah, menolong penderita, dan juga berusaha mencari vaksin yang bisa menyembuhkan korban yang terinfeksi virus yang menggegerkan ini.

Organisasi kesehatan dunia, WHO resmi memberikan nama yang tegas pada virus corona ini, sehingga komunikasi dunia internasioanl tentang wabah virus ini tidak menimbulkan perbedaan persepsi, terutama dalam gerakan menghadapi dan berperang dengan virus yang "masih belum diketahui persis sumber dan penyebabnya dan obatnya"

Setelah WHO pada Kamis 30 Februari menetapkan status daruta global terhadap virus corona ini, yang pada waktu itu, bariu menelan korban 212 orang di Tiongkok, maka per 11 Februari 2020 waktu Geneva, WHO menetapkan nama baru pada virus corona ini. Menarik, karena saat penetapan nama resmi virus ini, terjadi ketika angka kematian di Tiongkok menembus angka 1000 lebih meninggal, atau tepatnya 1007 orang seperti di lansir dari lamanya who.int. Publik harus memahami nama baru ini terutama makna dibalik nama virus yang unik ini.

COVID-19, nama resmi Virus Corona 

Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia, WHO, Tedros Adhonom Ghebreyesus pada hari pertama berlangsungnya Konferensi Sains Internasional untuk sistem operasi vaksin guna menangkal virus corona, mengumumkan nama baru dari virus corana ini, yang disebutkan sebagai COVID-19. Seperti diberitkan melalui laman WHO berikut ini :

COVID-19. I'll spell it: C-O-V-I-D hyphen one nine -- COVID-19.

Under agreed guidelines between WHO, the World Organisation for Animal Health and the Food and Agriculture Organization of the United Nations, we had to find a name that did not refer to a geographical location, an animal, an individual or group of people, and which is also pronounceable and related to the disease. Having a name matters to prevent the use of other names that can be inaccurate or stigmatizing. It also gives us a standard format to use for any future coronavirus outbreaks.

Memiliki nama penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang bisa tidak akurat atau menstigmatisasi. Juga memberi  format standar untuk digunakan terhadap wabah coronavirus di masa depan. Nama COVID-19 memiliki makna atau pengertian yang baku , yaitu :

  • CO, sesuai jenis virus itu yaitu corona
  • VI, merupakan makna dari virus
  • D, merupakan singkatan dari desease atau Penyakit
  • 19, merupakan tahun ketika ditemukan dan mulai terjadinya wabah virus ini.

Dari penjelasan yang diberitakan menegaskan bahwa dengan nama yang baru ini yaitu COVID-19 maka akan menghilankan berbagai mis persepsi, mis interpertasi dan dengan begitu akan mengurangi stigmatisasi terutama berkenaan dengan lokasi khusus tertentu, bahkan spesies binatang yang selama ini disebut-sebut, dan juga suku tertentu dan bangsa tertentu.

Dengan nama baru virus corona ini, yaitu covid-19, maka semua nama-nama yang telah muncul selama ini tidak akan menjadi standar penyebutan virus jenis baru ini.

WHO sendiri sejak awal menyebutnya sebagai Novel Coronavirus atau nCov, semacam Penyakit pernafasan akut parah 2019. Sedangkan di negara asal wabah ini mulai yaitu Wuhan, Tiongkok mereka menamakan sebagai Pneumonia Coronavirus Baru atau disingkat NCP (New Coronavirus Pneumonia).

Dari nama resmi ini maka covid-19 diakui sebagai wabah global oleh organisasi kesehatan dunia ini. Dan tentu saja memiliki implikasi serius bagi setiap negara, yang sudah menjangkit lebih dari 27 negara. Tidak lagi hanya bangsa Tiongkok saja yang memiliki beban dan tanggungjawab atas dampak Covid-19 ini.

Artinya juga bahwa tidak bisa lagi satu negara merasa tidak memiliki tanggungjawab terhadap wabah ini hanya karena negaranya belum terjangkiti. Tetapi, semua negara di dunia ini harus segera mengantisipasi melakukan persiapan secara pro-aktif.

Wabah virus yang melanda dunia ini bukan baru covid-19 saja, tetapi masih ada sebelum ini yang juga sempat meresahkan masyakat global. Seperti MERS-Cov atau Middle East Respiatory Syndrome, SARS-CoV atau Severe Acute Respiratory Syndrome yang terjadi  November 2002 di Tiongkok dan menyebar ke sejumlah negara seperti Hongkong, Singapura, Indonesia, Malaisi, Italia, Rusia, Inggris, dan Swiss bahkan juga ke AS. Ada juga virus jenis lain yang dikenal sebagai EBOLA di Afrika.

Epidemi SARS sendiri hingga 2003 telah menjakiti publik dunia sebanyak 8.098 orang di berbagai negara. Sementara angka kematian meningeal dunia mencapi angka sekitar 774 orang.  

Jumlah Korban Covid-19

Seperti dijelaskan oleh Sekjen WHO, maka hingga pukul 6 pagi waktu Jenewa pagi ini pada Selasa 11 Februari, data statistik memperlihatkan bahwa sudah ada 42.708 kasus yang dikonfirmasi dilaporkan di Tiongkok, dan tragisnya kami sekarang telah melampaui 1000 kematian  atau tepatnya 1017 orang di China telah kehilangan nyawa karena virus ini. Sebagian besar kasus dan sebagian besar kematian terjadi di provinsi Hubei, Wuhan. Di luar Cina, ada 393 kasus di 24 negara, dan 1 kematian, seperti dikutip dari who.com berikut ini:

As of 6am Geneva time this morning, there were 42,708 confirmed cases reported in China, and tragically we have now surpassed 1000 deaths - 1017 people in China have lost their lives to this virus. Most of the cases and most of the deaths are in Hubei province, Wuhan. Outside China, there are 393 cases in 24 countries, and 1 death.

Walaupun pertambahan yang terjangkiti maupun korban meninggal semakin menurun jumlah setiap hari atau setiap 24 jam, tetapi WHO meyakini akan semakin terus menurun hingga tidak ada lagi korban tambahan dari Convid-19 ini.

Memang menjadi benar kalau dunia internasional sedang berperang melawan wabah ini. Selain mengerem epideminya, tetapi juga berjuang mati-matian untuk menyembuhkan yang sudah terinfeksi.

Sungguh sangat menegangkan dan tentu mengerikan sekali, ketika dari yang 42.708 terus berjatuhan korban mati terutama di Hubei dan Wuhan Tiongkok. Hal yang sama sangat mungkin juga terjadi di negara lain, walaupun jumlahnya tidak sebanyak di Tiongkok sana.

Dunia Perang Wabah COVID-19

Convid-19 telah ditetapkan oleh WHO sebagai wabah global, maka seharusnya semua negara di dunia harus berperang melawan wabah convid-19 ini. Tidak saja perang untuk menghalau dan mengurangi pertambahan kematian dan yang terinfeksi, tetapi juga untuk segera mencari vaksin virus ini.

Wabah keluarga virus convid-19 dan sejenisnya ini telah menjadi peringatan keras bagi semua orang dimuka bumi ini untuk mengelola dan menjalankan kehidupan sehari-hari dengan sehat. Paling tidak  apa yang dinasehatkan oleh Sekjen WHO bisa diikuti secara ketat oleh siapa saja, yaitu :

  • Bersihkan tangan Anda secara teratur, baik dengan gosok berbasis alkohol atau sabun dan air.
  • Jaga jarak Anda dari seseorang yang batuk atau bersin.
  • Dan ketika Anda batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau siku.

Nasehat-sehata untuk menjalankan hidup yang sehat ini sudah sangat banyak bertebaran di media sosial yang tidak sulit untuk melakukannya. Juga tidak memerlukan biaya besar untuk itu. Namun, sesuatu yang sederhana cenderung diabaikan oleh banyak orang. Dan inilah sumber utama mengapa akhirnya wabah virus seperti Convid-19 begitu mudah menyebar kemana-mana.

Belum lagi gaya hidup yang nyaris tidak mendukung pembentukan ketahana diri, ketahanan tubuh terhadap wabah virus yang setiap saat bisa saja munucul tanpa diundang dalam diri setiap orang.

Oleh karena itu, menjadi momentum yang tepat untuk melakukan gerakan hidup sehat dengan terus meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara-cara yang sederhana dan praktis dan murah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun