Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami "Thinking without a Box" Gaya Khas Presiden Jokowi

27 Oktober 2019   23:17 Diperbarui: 28 Oktober 2019   14:32 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://travel.sygic.com/it/poi/uovo-di-colombo-poi:340

Jika dirunut kebelakang lagi sebenarnya sudah ada frase apocryphal, karangan yang asalnya dari penulis yang tidak jelas, berdasarkan sejarah penemuan benua baru oleh Christopher Columbus, kemudian dipertanyakan oleh penulis Italia, Girolamo Benzoni, dalam bukunya History of the New World (1565). 

Disana dikisahan ketika di suatu pertemuan para bangsawan Sepanyol, Colombus diperolok: "Anda tidak berhasil menemukan benua Indies (yang dimaksud adalah menemukan benua di Timur, yang sudah terlebih dahulu diketemukan, yaitu India -- bahkan Nusantara, yang kemudian menjadi Negara Republik Indonesia); karena sesungguhnya di Spanyol sudah ada banyak ahli cosmography." 

Columbus tidak menjawab olokan itu, malah meminta dibawakan sebutir telur, diletakkan diatas meja, kemudian mempersilahkan para bangsawan mencoba meletakkan telur itu dalam posisi berdiri. Tidak seorangpun berhasil! Kemudian Columbus dengan hati-hati mengelupas kulit luar ujung telur sebagian kecil, ujung telur itu menjadi datar, kemudian diberdirikan telur itu diatas meja. 

Para hadirin menjadi mengerti maksud Columbus: agar mencari jalan, mencari tahu bagaimana berlayar menemukan benua Indies, bukan menertawakannya! Bahan cerita ini menjadi motivasi agar orang menjadi kreatif, melalukan sesuatu dari yang sebelumnya tidak mungkin. 

Selanjutnya ada juga kisah yang timbul dari pemikiran telur Columbus, seorang arsitek Italia bernama Flippo Bruneleschi, merancang kubah besar sesuai gambaran telur yang berdiri untuk gereja  Santa Maria del Fiore di Florence, Italia.

https://travel.sygic.com/it/poi/uovo-di-colombo-poi:340
https://travel.sygic.com/it/poi/uovo-di-colombo-poi:340
Yang lebih nyata mengenai kisah historis  adalah adanya monumen ditemukannya benua Amerika oleh Columbus dalam bentuk telur yang berdiri di Sant Antoni de Portmany, di kota Ibiza, Spanyol. Di abad ke 15 waktu itu faham orang mengenai bentuk bumi ini sebagai planet datar. 

Bila Columbus berlayar ke Barat, kapalnya akan terjatuh. Meskipun Columbus tidak berhasil menemukan benua Timur; namun dia telah membuktikan bahwa bola dunia itu bulat bentuknya; ditambah lagi motivasinya: agar orang berusaha berpikir lebih maju, berpikir diluar kebiasaan.

Apakah    cara berpikir seperti Columbus agar inovatif dan kreatif, ataupun cara berpikir di luar kotak agar keluar dari pandangan sempit yang terbatas, sadar atau tidak sadar telah timbul mungkin sejak Jokowi dinyatakan pemenang dalam Pilpres yang baru lalu. 

Semoga pemikiran beliau membuahkan banyak kemajuan sesuai misi yang telah diumumkannya.

https://alwaysquestionauthority.com/2016/06/19/critical-thinking-thinking-without-a-box-%E2%98%AE/
https://alwaysquestionauthority.com/2016/06/19/critical-thinking-thinking-without-a-box-%E2%98%AE/
@Terima kasih banyak sahabat baik saya Ludwig Suparmo atas kiriman artikel yang sangat aktual ini. Semoga bermanfaat bagi para sahabat pembaca dan kompasinaer!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun