Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rabu Abu, Memaknai Hidup yang Rapuh

7 Maret 2019   07:09 Diperbarui: 7 Maret 2019   18:50 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu sebabnya, umat harus memiliki penghayatan yang benar dan cukup selama 6 minggu agar mampu memahami makna utuh tentang perjuangan Yesus hingga bangkit pada hari yang ketiga. 

Dan difahami sebagai dasarnya memiliki iman yang hidup, dan bukan iman yang sia-sia adanya. Karena disana ada hidup yang baru, ada kehidupan setelah kematian, yang disebut kebangkitan itu. Bahkan, justru kematian itu menjadi pintu awal memasuki kehidupan yang baru.

Rabu Abu menjadi awal memulai semua ibadah, peringatan akan datangnya masa raya paskah, sebagai tongkat-tongkat penting dalam konstruksi iman percaya kepada Tuhan melalui dan di dalam diri Yesus Kristus.

Walaupun secara substantive sama jiwa dari ibadah Rabu Abu, namun oleh berbagai Gereja melakukannya dengan bervariasi bahkan banyak yang sangat kreatif, tergantung situasi dan kondisi yang dimilikinya. 

Tetapi pada umumnya, ibadah Rabu Abu dibangun untuk merefleksikan semua pergumulan yang dialami oleh semua anggota jemaat atau umatnya. Dan diangkat dalam tema yang akan direnungkan dan digumuli bersama-sama.

Menorehkan abu di dahi umat pada akhir Ibadah Rabu Abu, sebagai penanda konkrit bagi umat, bahwa hidup Anda yang rapuh, penuh dosa dan pelanggaran diampuni oleh Tuhan sendiri. 

Betul Anda berasal dari debu dan abu dan akan kembali menjadi debu kembali setelah kematian (fisik)mu, namun Allah mengasihimu dan diberikannya pengampunan untuk melanjutkan hidup menjadi bermakna.

Makna Hidup Rapuh

Lalu apa makna mendasar dari Rabu Abu yang menjadi pembuka ibadah sebelum memasuki rangkaian ibadah Pra-Paskah, sekitar 6 minggu kedepan? Jawabannya sangat sederhana, yaitu pertobatan! Manusia diingatkan dan diperintahkan oleh Tuhan untuk bertobat.

Bertobat artinya kembali ke jalan yang benar. Ketika Anda sudah berjalan jauh maka bertobatlah, artinya putar arah, berbalik arah 100%. Sebab kalau berjalan terus maka akan masuk neraka dan tidak ada keselamatan hidup yang ditemui.

"Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya" ~ Yoel 2:13

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun