Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Emosi Memanipulasi Anda, Berhati-hatilah!

16 Januari 2019   13:07 Diperbarui: 17 Januari 2019   06:52 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perasaan bimbang dan ragu merupakan bentuk penampakan dari keadaan emosi serseorang. Sesuatu yang seharusnya tidak boleh dibiarkan berlarut dalam diri sendiri. Sebab,  jika Anda selalu dibimbing oleh perasaan Anda yang tidak selalu benar, maka orang lain akan mengambil keuntungan dari Anda yang cenderung labil, gamang dan tidak tegas dalam bersikap.

Dan yang terburuk dari itu semua itu adalah ketika emosi yang negatif itu bisa menjadi sarana atau alat kesukaan Setan dan Iblis, kuasa kegelapan. Dia akan memakai rasa takut Anda, dendam dalam diri sendiri, dan perasaan khawatir yang berlebihan untuk mendatangkan malapetaka dalam hidup Anda.

"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." -- Pesan Rasul Paulus

3. Belajar mengelola emosi, karena Anda ingin menyenangkan Tuhan

Setiap orang yang beriman kepada Tuhan, meyakini bahwa hidupnya merupakan anugerah dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan karenanya, telah diperlengkapi olehNYA dengan seluruh unsur dan aspek kehidupan yang dibutuhkan seutuhnya.

Jadi, sesungguhnya setiap orang secara personal diciptakan oleh Tuhan untuk maksud yang agung dan mulia dan bukan untuk hal-hal yang buruk dan merusak. Dan karenanya, Tuhan mau agar hidup sesetiap orang menjadi wadah untuk menyenangkan Sang Ilahi itu sendiri.

Melalui tubuh dan jiwa yang dimiliki setiap oranglah, Tuhan mengikatkan diriNya sendiri agar selalu memiliki hubungan yang dekat dengan setiap orang. Tuhan tak dapat berkuasa atas hidup Anda apabila emosi yang memimpin hidup Anda tidak benar dan terkendali dengan baik.

Apabila Anda mengambil keputusan berdasarkan apa yang Anda rasakan, maka Anda telah menjadikan perasaan Anda sebagai tuhan, dan oleh karena itu Tuhan tidak bisa menjadi Tuhan atas hidup Anda. 

Emosi maupun perasaan hanya sebagai sarana yang harus dikelola dengan benar untuk memiliki hubungan yang selalu dekat dengan Tuhan yang diyakini. 

"Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."

4. Perlu belajar mengelola emosi Anda, sebagai jalan berhasil dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun