Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Salah Paham Menjadi Sumber Utama Konflik di Tengah Masyarakat

21 Desember 2018   08:13 Diperbarui: 22 Desember 2018   15:54 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat beberapa bulan yang lalu, dua orang tukang becak berantam hingga makan korban, hanya karena berbeda pilihan politik, berbeda pilihan calon presiden maka mereka berhadap-hadapan, mereka bertengkar, mereka berkelahi, dan selesai dengan korban jiwa. Ini kejadian yang sangat memelas, memprihatinkan dan tentu saja tidak boleh dibiarkan terus terjadi.

Pemimpin dan para pemimpin, dalam segala level dan arena masing-masing, memiliki tanggungjawab besar terhadap bagaimana mengelola krisis sosial ditengah-tengah masyarakat. Hanya mereka yang memiliki kewenangan, sebutkan para penguasa dan kekusaan yang bisa mengelola dengan cepat situasi kesalahpahaman ini.

Menjadi orang "kuat" sebenarnya tuntutan mereka yang menjabat sebagai pimpinan, baik diantara kelompok tertentu sebagai supervisor, juga guru, dosen termasuk pelatih, dan pengamat di kelompok yang lebih besar atau tanggung jawab mereka lebih tinggi sebagai manajer, dan pasti sebagai pimpinan pucuk atau direktur perlu; sekali dapat mengelola emosi agar tidak timbul salah paham yang memicu kekerasan dan menimbulkan krisis.

Artikel yang menarik dan bermanfaat ini dikirim dan minta dipublikasi oleh sahabat baik saya, Mr. Ludwig Suparno, seorang pakar dan berpengalaman panjang dibidang Crisis and Stress Managemenet Specialist. Juga penulis buku-buku, antara lain berjudul  Manajemen Stres agar Tidak Stres, dan buku berjudul Manajemen Krisis, Isu, dan Risiko

Yupiter Gulo, 21 Desember 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun