I
Salah paham, misunderstanding, kesalahan-pahaman begitu mudah terjadi ditengah-tengah masyarakat yang apabila tidak cepat ditangani bisa menjadi konflik yang berkepanjangan. Bahkan tidak jarang terjadi keadaan menjadi krisis, karena semua pihak berhadapan-hadapan. Akibat lebih jauhnya adalah korban-korban bisa berjatuhan.
Dalam tahun-tahun politik yang sedang dialamai oleh negeri ini, menyebabkan tingkat kesalahpahaman ini semakin tinggi. Publik menjadi sangat sensitif dan mudah tersulut oleh hal-hal yang sangat sepele dan tidak bermanfaat. Ungkapan, kata-kata, lirikan mata, bahasa tubuh, sikap menjadi alat-alat yang menjadi pesan sensitif ditengah-tengah masyarakat.
Cermati berita-berita yang disajikan oleh media televisi tentang maraknya salah paham ini di kelas masyarakat tertentu, hingga terjadi perkelahian, pertengkaran, bahkan hingga menelan korban jiwa dengan sia-sia saja.
II
Pemberitaan di media mencatat di pertengahan Desember, 2018, Polsek Ciracas dibakar massa, termasuk beberapa mobil kepolisian dirusak.
Berita TV itu merupakan lanjutan kejadian sehari sebelumnya ketika penjaga parkir di jalan raya dalam wilayah kantor polisi tersebut memindahkan motor, yang ternyata milik seorang kapten TNI. Pemilik motor tidak senang dan terjadilah pertengkaran mulut, keadaan sepele menjadi salah paham bahkan pertengkaran fisik saling mendorong yang dikerumuni beberapa orang.
Pada waktu itu, seorang anggota TNI lainnya sedang berjalan di jalan di mana terjadi keributan antara kapten dan beberapa petugas parkir, yang menurut koresponden liputan TV ingin melerai. Apa yang terjadi? Bukannnya pertengkaran menjadi tenang, laporan pandangan mata kejadian itu menunjukkan terjadinya pengeroyokan atas kedua anggota TNI.
Tidak dijelaskan dalam berita TV itu, namun mungkin ada petugas parkir kemudian ditahan dikantor Polsek wilayah tersebut, maka kawan-kerabat petugas parkir pada hari berikutnya dengan kekuatan 20 orang memaksa masuk ke kantor Polsek, dan berbuat anarki.
III
Dari berita TV tersebut dapat dianalisa bahwa pertengkaran bisa menjadi krisis pengeroyokan dan perusakan, yang diawali dari cecok mulut, komunikasi terdestorsi. Kaum awam sering berkata "jagalah mulutmu", agar tidak terjadi pertengkaran, namun penulis Semba Biawan dalam bukunya Your Words, Your Power - Berkata Baik dan Benar atau Diam - Meraih Keinginan melalui Teknik Interaksi dan Komunikasi Efektif, menulis di halaman 12-13:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!