Secara sederhana dapat dikatakan bahwa empati ini merupakan kemampuan setiap orang untuk mengerti dan memahami preferensi orang lain dan mampu menempatkan dalam preferensinya sendiri, sedemikian rupa sehingga mampu marasakan apa yang orang lain rasakan dan menjadi dasar baginya untuk bertindak.Â
Sebagai contoh praktis, ketika seseorang pengemis menghampiri Anda dan meminta sesuatu kepada Anda, maka apabila Anda memiliki empati yang benar, maka Anda akan bertindak dan memberikannya sesuatu yang menurut Anda dia sangat membutuhkan pada saat itu.
Ketika tidak memiliki empati, maka tidak mungkin memahami dan mengerti orang lain, apalagi bertindak membantunya. Sebab, saat empati muncul, maka penderitaan dan sukacita orang lain juga menjadi penderitaan dan sukacita sendiri.Â
Artinya, empatilah yang sesungguhnya mempesatukan satu orang dengan orang lain. Karena di sana akan terjadi penerimaan antara satu dengan lainnya. Empati akan mendorong seseorang untuk membutuhkan dan dibutuhkan oleh orang lain.Â
Inilah rahasianya, yaitu mengelola rasa empati yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim. Sedemikian rupa, sehingga setiap anggota dalam tim akan berlomba untuk saling mendukung. Empati akan menjadi sebuah teamwork menjadi solid, handal dan kuat dalam menuntaskan apa yang menjadi misi dan tanggung jawab tim.
Seorang Rasul besar mengatakan demikian, "Dan akhirnya, hendaklah kamu semua sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati".
Cara Berempati yang Benar
Kesadaran dan pemahaman bahwa hidup ini membutuhkan orang lain, menjadi pesan kuat yang harus dilihat bahwa setiap orang harus memiliki dan mengembangkan rasa dan sikap empati terhadap orang lain. Pertolongan dari orang lain hanya mungkin akan datang ketika empati terjadi, dan ketika empati tidak ada maka antara satu dengan yang lain menjadi orang asing dan tidak saling mengenal.
Mengelola empati berarti mengelola harmoni kehidupan ini. Dan harmonisasi kehidupan menjadi kebutuhan dasar dari setiap insan di bumi ini. Anda tak akan pernah bisa hidup harmonis dengan istri, suami maupun teman Anda, atau siapa pun itu jika tidak ada rasa empati.
Sadarilah bahwa Anda tak akan pernah bisa memiliki sebuah tim tanpa tahu apa yang tengah terjadi dengan satu sama lain. Itulah mengapa ketika orang bekerja bersama di kantor, mereka mungkin bisa bekerja sama, tetapi mereka bukan dikatakan sebuah tim apabila mereka tak tahu apa yang terjadi dalam kehidupan masing-masing. Memahami keberadaan objektif setiap anggota tim tanpa harus mencampuri urusan pribadi setiap orang.
Bila Anda hendak membangun sebuah tim yang terdiri dari teman, rekan kerja maupun persekutuan kecil Anda, maka Anda harus membangun dan melibatkan rasa empati ke dalamnya. Membangun rasa empati berarti mendorong setiap anggota tim untuk menyadari dan memahaminya dengan benar, dan seterusnya akan bekerja dengan sendirinya.