Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Anda Mau Bebas Bagaikan Layang-layang

25 Oktober 2018   20:53 Diperbarui: 27 Oktober 2018   09:01 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: jakmall.com

Kebebasan Seperti Layang-layang

 Apabila freedom itu menjadi target hidup seseorang maka agar mampu menikmati kebebasan itu, seseorang musti belajar dari sebuah "layang-layang". Perhatikan sebuah layangan yang sedang terbang menari-nari diangkasa dan dengan bebasnya goyang kesana kemari sambil mengikuti arus angin dan kencangnya angin yang dihadapinya, demikian dia terus melayang-layang. Nampak bahwa kebebasan seperti layang-layang sungguh indah adanya.

Betulkah bahwa layang-layang bebas terbang dan bergerak kemana saja? Tunggu dulu. Perhatikan lagi, "Apakah Anda tahu bahwa sebuah layang-layang itu justru karena terikat oleh benang atau tali, maka ia bisa tetap melayang di udara". 

Layang-layang disebut layangan karena sepotong tali panjang yang akan memungkinkannya untuk terbang, melayang kesana dan melayang kemari. Dipastikan tanpa benang atau tali, sebuah layangan hanya akan terbang sebentar, lalu dia dibawa oleh angin kencang, dan hilang dari peredaran langit biru dan tidak pernah akan kembali lagi.

Perhatikan lagi, bahwa ternyata benang itulah yang membuat layangan bisa tetap terbang, dan tetap terbang. Tali yang mengikat layangan itulah yang memungkinkan dia untuk tidak hilang dari peredaran langit. Karena benang yang mengikatnyalah bisa kembali lagi ke bumi, kepangkuan si pemilik layangan yaitu yang memegang tali atau benang layangan itu.

Layangan yang indah penuh warna yang terus bergoyang diatas langit itu, sangat tergantung dari si pemegang tali atau benang yang terikat layangan itu. Kekuatan dari tali layang-layang akan sangat menentukan mati hidupnya layangan itu. 

Kalau dia akan terbang sangat tinggi, maka dibutuhkan tali yang panjang agar mampu terus mengarungi samudera langit biru itu. Dan apabila ada badai dan angin kencang menerpa layangan ini, maka kekuatan tali itulah yang memungkinkan dia bisa kembali ke bumi. Kalau tidak kuat, maka tali itu akan putus dan layangan akan hilang dari peredaran dan tidak pernah akan kembali.

Kebebasan Manusia itu Terikat

Hati seseorang yang memiliki kecenderungan bebas juga demikian. Artinya sama seperti layang-layang itu yang memliki tali atau benang pengikat. 

Pada dasarnya manusia ingin untuk hidup bebas sesuka hatinya,tetapi bila tidak ada tali atau benang pengikatnya maka manusia itu akan lepas dari akar hidupnya dan akan hilang dari peredaran ditelan oleh samudera kehidupan yang penuh dengan ancaman, jera, perangkap dan membinasakan.

Pertanyaannya adalah tali apakah yang mengikat kehendak bebas yang dimiliki oleh seseorang itu agar dia tidak lepas dari landasan bumi dan lagi tidak hilang dari peredaran kehidupan ini? Jawabannya adalah disana terdapat dan peduli akan "nasihat dan didikan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun