Sangat menonjol bahwa sifat optimisme dan sikap ceria mendapat perhatian sebagai ciri penting bagi para pemimpin yang sukses. Diamati bahwa keceriaan seorang pemimpin mempengaruhi semangat dan efektivitasnya dalam membuat perubahan yang signifikan.
Ada beberapa sifat yang telah diidentifikasi melalui penelitian sifat selama bertahun-tahun yang biasanya dianggap sangat penting untuk kepemimpinan yang efektif, yaitu adalah optimisme dan kepercayaan diri, kejujuran dan integritas, dan dorongan.
Optimisme dan Percaya Diri
 Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pandangan yang positif dan sikap ceria sebagai kunci kepemimpinan yang efektif. Optimisme mengacu pada kecenderungan untuk melihat sisi positif dari berbagai hal dan mengharapkan hal-hal tersebut akan berjalan dengan baik.
Pemimpin di semua tingkat membutuhkan tingkat optimisme untuk melihat berbagai macam kemungkinan dan mengumpulkan orang-orang di sekitar lingkungannya untuk memiliki visi yang lebih baik dikemudian hari. Para pemimpin dapat melatih diri mereka untuk berfokus pada situasi positif daripada negatif dan menafsirkannya dengan cara yang lebih positif dan optimis.
Karakteristik yang terkait adalah memiliki sikap positif terhadap diri sendiri. Pemimpin yang mengenal dirinya sendiri dapat mengembangkan self-confidence atau rasa percaya diri yang merupakan jaminan umum dalam penilaian, pengambilan keputusan, gagasan, dan kemampuan seseorang.
Rasa percaya diri tidak berarti sombong tetapi lebih mengenal dan percaya pada diri sendiri. Rasa percaya diri terkait dengan self-efficacy, yang mengacu pada kepercayaan kuat seseorang bahwa dia berhasil menyelesaikan suatu tugas atau hasil yang spesifik. Seorang pemimpin yang memiliki citra diri yang positif dan menunjukkan kepastian tentang kemampuannya untuk mencapai sebuah hasil yang baik akan menumbuhkan kepercayaan di antara para pengikut, mendapatkan rasa hormat dan kekaguman, dan menciptakan motivasi dan komitmen di antara pengikut untuk misi yang sedang dihadapi.
Pemimpin yang aktif membutuhkan kepercayaan diri dan optimisme. Pemimpin memulai perubahan, dan mereka harus membuat keputusan tanpa informasi yang memadai. Tanpa kepercayaan diri untuk bergerak maju dan percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahkan jika keputusan sesekali salah, para pemimpin bisa tidak berdaya karena tidak bertindak. Sebuah rintangan harus diatasi. Resiko harus diambil. Sudut pandang yang harus dikelola, dengan beberapa orang merasa tidak puas. Karakteristik optimisme dan kepercayaan diri memungkinkan pemimpin menghadapi semua tantangan ini.
Honesty atau Kejujuran dan Integritas
Pemimpin yang efektif itu seroang pemimpin etis. Salah satu aspek menjadi pemimpin etis itu ditunjukkan oleh bersikap jujur terhadap pengikut, pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat, serta menjaga integritas seseorang.
Kejujuran merujuk pada kebenaran dan tidak menipu. Integritas berarti bahwa karakter pemimpin bersifat tulus, terpadu, dan didasarkan pada prinsip etika, dan dia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Kejujuran dan integritas adalah dasar kepercayaan antara pemimpin dengan pengikut nya.