Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemimpin Harus Menguasai Teori Motivasi

21 Juli 2018   18:26 Diperbarui: 4 Agustus 2018   08:13 2785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak mungkin pemimpin bekerja sendirian mewujdukan tujuan organsasinya, tetapi harus melalui bawahannya, pengikutnya.  Dan tidak mungkin bawahyannya atau pengikutnya melakukan perintah pimpinannya kalau tidak sesuai dengan motivasinya. Kalaupun ada yang melakukannya tetapi tak sesuai motivasinya maka itu hanya karena keterpaksanaan saja. Dan bila ini yang terjadi, maka hasilnya dipastikan tidak akan efektif bagi pencapaian tujuan organisasinya.

Manajemen Konvensional Vs Kepemimpinan

Bila menggunakan pemahaman teori motivasi untuk membedakan perilaku para pemimpin, sejak dahulu hingga saat ini dan kedepan, maka pimpinan dalan suatu organisasi dapat dipisahkan menjadi dua pendekatan, yaitu Pendekatan Manajemen Konvensional versus Pendekatan Kepemimpinan. Keduanya bertolak belakang sangat kontras dan ekstrim dan sekaligus mencerminkan bagaimana seorang pemimpin memperlakukan karyawannya dalam bekerja.

Pendekatan manajemen konvensional sering menarik kebutuhan individu yang rendah dan mendasar dan bergantung pada penghargaan ekstrinsik dan hukuman untuk memotivasi orang untuk berperilaku dengan cara yang diinginkan. Pendekatan ini efektif, namun didasarkan pada pengendalian perilaku karyawan dengan memanipulasi keputusan mereka tentang bagaimana bertindak. 

Kebutuhan orang yang lebih tinggi mungkin tidak terpenuhi dalam memanfaatkan tenaga kerja mereka sebagai imbalan atas penghargaan eksternal. Di bawah pendekatan manajemen konvensional, orang melakukan cukup untuk menerima penghargaan atau menghindari hukuman karena mereka tidak akan selalu mendapatkan kepuasan intrinsik dari pekerjaan mereka.

Sedangkan pendekatan kepemimpinan berusaha untuk memotivasi orang dengan memberi mereka kesempatan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi dan memperkaya kehidupan orang lain, biasanya lebih bermotivasi tinggi karena penghargaan intrinsik yang diperoleh dari membantu orang lain. Pemimpin di perusahaan yang memungkinkan intrinsik dihargai.

Pengharagaan intrinsik berasal dari kepuasan internal yang diterima seseorang dalam proses melakukan tindakan tertentu. Memecahkan masalah untuk menguntungkan orang lain dapat memenuhi misi pribadi, atau menyelesaikan tugas yang kompleks dapat memberikan perasaan prestasi yang menyenangkan. Penghargaan intrinsik bersifat internal dan berada di bawah kendali individu, seperti melakukan perilaku tugas untuk memenuhi kebutuhan akan kompetensi dan penentuan nasib sendiri.

Penghargaan ekstrinsik diberikan oleh orang lain, biasanya seorang supervisor, dan termasuk promosi dan kenaikan gaji. Karena berasal secara eksternal sebagai hasil dari kesenangan orang lain, penghargaan ekstrinsik memaksa individu untuk terlibat dalam perilaku tugas untuk sumber luar yang menyediakan apa yang mereka butuhkan, seperti uang untuk bertahan hidup di masyarakat modern.

Meskipun penghargaan ekstrinsik penting, para pemimpin bekerja sangat keras untuk membantu pengikut mencapai penghargaan intrinsik. Penghargaan intrinsik menarik bagi kebutuhan individu yang lebih tinggi, seperti untuk pencapaian, kompetensi, pemenuhan, dan penentuan nasib sendiri. Penghargaan ekstrinsik menarik bagi kebutuhan individu yang lebih rendah, seperti untuk kenyamanan material dan keamanan dan keamanan dasar.

doc.pribadi
doc.pribadi
Nampaknya pendekatan manajemen konvensional semakin lama semakin ditinggalkan oleh para pemimpin pada zaman now, karena tidak efektif lagi untuk mendorong karyawan bisa mencapai prestasi tertinggi mereka. Ada kesan para karyawan melakukan pekerjaannya dengan keterpaksaan atau malah dipaksakan oleh pimpinannya. Tentu saja ini tidak menguntungkan untuk jangka panjang. 

Sementara itu, pendekatan kepemimpinan atau leadership approach semakin menunjukkan keefektitasnya dalam mendorong karyawan mencapai presrtasi tertinggi mereka dalam oirganisaasi. Hal ini dapat difahami dengan 4 komponen kuncinya yaitu kebutuhan yang lebih tinggi, keterlibatan karyawan, dan memberikan usaha terbaiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun