Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia dalam MEA, Sudah Sesuai Jalur?

19 April 2018   08:14 Diperbarui: 19 April 2018   17:34 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hambatan : too much management-hierarchy-exhortation.

Dalam perspektif future management, teori inovasi manajemen menargetkan agar setiap orang memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Ini tentu sangat tidak mudah dan bahkan sangat sulit. Karena ada hambatan-hambatan lain yang sering tidak disadari oleh para CEO dalam setiap perusahaan, yaitu : (i) Too much management, too little freedom. 

Para ekesekutif dan manajer terlalu agresif memperlihatkan pengaturan dalam segala hal sehingga setiap orang dapat dipaksa untuk patuh d an tekun dalam melakukan pekerjaannya, tetapi sayang sekali karena akibatnya sangat fatal,  karyawan menjadi tidak kreatif dan lemah dalam memiliki komitment. (ii). Too much hierarchy, too little community. 

Pada dasarnya hierakhi dalam organisasi sangat baik dalam mengumpulkan usaha, koordinasi kegiatan dari banyak orang dengan variasi peran yang sangat luas, akan tetapi tidaklah sangat baik dalam memotong usaha, memberi inspirasi orang pergi diatas dan diluar. (iii). Too much exhortation/desakan, too little purpose. 

Sering tidak disadari bahwa ketika CEO mendesak dan cenderung memaksakan agar karyawan memberikan bakat, kontribusi, inspirasi yang terbaik bagi perusahaan, bahkan memerintahkan karyawan untuk mencintai pelanggan, maka yang terjadi adalah hanya kapabilitas karyawan diatas kertas dan bukan yang sesungguhnya, dan relatif tidak langgeng. Anda tidak mendapatkan moral kerja yang baik dari karyawan dan inilah akan menjadi hambatan signfikan untuk mendorong inovasi manajemen dalam perusahaan.

E. PENUTUP

"Satu Visi -- Satu Identitas -- Suatu Komunitas" -- merupakan visi dan komitmen bersama yang hendak diwujudkan oleh ASEAN, 10 negara yang bergabung didalamnya yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunai Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar. Menjadi tantangan bersama untuk diwujudnyatakan sesuai target bersama.

Harus difahami bahwa ambisi untuk membentuk MEA ini didorong  oleh perkembangan ekternal dan internal kawasan. Sebab, dari sisi ekternal, Asia diperkirakan akan menjadi kekuatan ekonomu baru dengan disokong oleh India, Tiongkok, dan negara-negara Asean. Saat ini, laporan Bank Dunia (2014), dengan menggunakan Paritas Daya Beli (PPP) dollar internasional, ekonomi Asean menyumbang sekitar 6% terhadap PDB global. 

Hal ini menjadikan Asean sebagi blok ekonomi terbesar kelima di dunia setelah NAFTA (20%), EU (17%), dan India (7%). Sedangkan dari sisi internal kawasan, krisis keuangan Asia tahun 1997/1998 memberikan motivasi lanjutan terhadap agenda  integrasi regional guna membangun ketahanan yang lebih kuat menghadapi  ketidastabilan keuangan makro.

Bagaimana strategi Indonesia untuk mencapai keunggulan dalam kawasan MEA ? Dibutuhkan terobosan dalam bentuk strategi yang jitu. Dalam perspektif Future Management dengan pendekatan Change-Adept Organization, Indonesia harus menerapkan Inovasi Manajemen  yang terus menerus dan berkelanjutan. 

Untuk itu, lima target terobosan perlu dilakukan, yaitu (1). A Change-adept organization : Perlu reformasi kelembangaan dan pemerintahan, (2) Fokus pada concept-competence-connections : untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia,  (3) Sense of belonging : mencintai produk bangsa sendiri, (4) Revitalisasi UMKM : basis kesejahteraan rakyat, (5) Infrastruktur Ekonomi : Prasyarat pertumbuhan ekonomi dan bisnis. Sementara itu harus hati-hati untuk menghindari hambatan dalam organisasi sebagai pusat perubahan manajemen dalam bentuk (i) Too much management, too little freedom. (ii). Too much hierarchy, too little community. (iii). Too much exhortation/desakan, too little purpose.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun