Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia dalam MEA, Sudah Sesuai Jalur?

19 April 2018   08:14 Diperbarui: 19 April 2018   17:34 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi telah menjadi kenyataan yang menyatukan seluruh negara di dunia ini melalui aktifitas ekonomi, ilmu pengetahauan dan teknologi, politik, dan sosial budaya. Dunia seakan menjadi sebuah negara besar saja tanpa batas, sehingga setiap orang memiliki "kebebasan" untuk boleh pergi kemana saja. Salah satu dampak globalisasi adalah munculnya Regional Economic Integration diberbagai belahan dunia ini. ASEAN salah satunya, sebagai kekuatan ekonomi kawasan di Asia, disamping kawasan ekonomi lainnya seperti EU (EFTA), NAFTA, APEC, SAARC, dan sebagainya.

Indonesia memegang peranan penting dalam kawasan ASEAN,  tidak saja karena Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut mendirikan ASEAN pada 1967,  disamping negara Filipna, Malaysia, Singapura dan Thailand, kemudian bertambah dengan Brunei Darussalam (1984), Vietnam (1995), Myanmar dan Laos (197) dan Kamboja (1999), tetapi juga karena Indonesia memiliki sumberdaya yang jauh lebih besar dari negara lainnya. 

Dengan perubahan dan kompetisi bisnis global semakin keras, maka Asean juga semakin kokoh dan kuat dengan Asean Vision 2020 yang sudah ditetapkan tahun 1997. Ada kemendesakan yang tidak bisa ditawar lagi sehingga implementasi Asean Vision semakin dipercepat menjadi 2015.

Asean Economic Community atau lebih dikenal dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) menjadi salah satu pilar utama dalam Asean Vision itu, yang menempatkan Asean sebagai pasar tunggal yang didukung dengan elemen aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dana aliran modal yang lebih bebas. 

Asean sebagai kawasan  dengan daya saing tinggi, dengan elemen peraturan  kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan dan e-commerce. Asean sebagai kawasan  dengan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa  integrasi Asean untuk negara-negara Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam. Asean sebagai kawasan  yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.

Bila dilihat dalam kurun waktu 20 tahun, 1990-2010, ada kemajuan yang signifikan yang dicapai oleh Asean. Dari angka kemiskinan ada penurunan yang dari 45% menjadi 15%, kelas menengah Asean naik dari 15% menjadi 37%, pdb tumbuh 5,7, pdb/kapita naik 4xlipat, nilai perdagangan telah menyentuh angka US$ 2,48 trilun pada tahun 2012, dan angka kunjungan wisata telah mencapai 89 juta (40 juta intra Asean dan sisanya ekstra Asean). 

Nampaknya, angka-angka ini akan berubah kearah yang lebih baik dan kuat. Fakta ini sebagai indikator kuat bahwa Integrasi Ekonomi Wilayah seperti MEA akan memberikan manfaat signifikan bagi setiap anggotanya, termasuk Indonesia/

Disamping peluang yang luar biasa tersedia bagi Indonesia, tetapi juga ada tantangan, bahkan berbagai dilemma muncul yang tidak bisa dihindari oleh RI untuk dikelola secara kreatif dan produktif. Kalau tidak, maka Indonesia hanya akan menjadi pengekor bagi sesama negara Asean bahkan juga bagi negara-negara besar lainnya di era globalisasi ini. Situasi ini memaksakan Indonesia untuk membuat terobosan agar mampu unggul dalam MEA.

Bagi Indonesia peluang yang terbuka lebar dalam era MEA, antara lain,

Manfaat integrasi ekonomi akan mendorong pertumbuhan ekonomi  dengan munculnya pembukaan dan pembentukan pasar yang lebi besar, peningkatan efisiensi dan tentu saja penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

Indonesia akan memiliki potensi menjadi negara ekonomi produktif dan dinamis yang memimimpin pasar Asean oleh karena Asean sebagai kawasan pasar terbesar ke 3 didunia, jumlah penduduk Asean ke 3 di dunia setelah Cina dan India, dan penduduk Indonesia 40% dari penduduk Asean.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun