Usaha pertahanan negara tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan seiring adanya dinamika bentuk ancaman yang dihadapi.
Perubahan lingkungan sering kali membawa kepada arus perubahan terhadap kompleksitas ancaman, baik ancaman militer maupun ancaman nonmiliter.Â
Dengan memanfaatkan sumber energi yang berkelanjutan, negara sudah memiliki mitigasi dari dampak perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya energi yang dapat memicu konflik antar negara. Serta dari energi yang berkelanjutan juga dapat membantu mengurangi ketergantungan negara pada energi dari luar negeri.
Dengan kemandirian energi tersebut sudah dapat dipastikan akan mengurangi adanya ancaman risiko terhadap gangguan pasokan energi dari luar negeri yang dapat mempengaruhi kesiapan pertahanan negara.Â
Hal ini juga dapat mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga energi global yang dapat mempengaruhi anggaran dari seluruh aspek leading sector untuk kepentingan rakyat Indonesia.
Untuk mendorong pengembangan EBT, Indonesia masih memerlukan investasi global, yang utamanya dari negara-negara maju seperti dari para anggota BRICS yang telah mengembangkan EBT.
Adanya investasi asing yang masuk akan menghadirkan penyerapan tenaga kerja dari aktivitas ekonomi, serta menciptakan nilai tambah  ekonomi. Indonesia telah secara aktif berupaya memfasilitasi investasi asing dengan menerapkan berbagai kebijakan dan peraturan yang menguntungkan untuk menarik investor internasional.
Masuknya Indonesia kedalam BRICS, diharapkan mendorong pendekatan kolaboratif terhadap pembangunan ekonomi. Melalui integrasi inisiatif BRICS dengan tujuan 'Green Energy' menjadi langkah strategis dalam meningkatkan efektifitas keekonomian juga kemandirian energi dikemudian hari.
Transisi energi dalam bauran energi ramah lingkungan memerlukan investasi yang sangat besar.Â
Investasi sektor EBT di Indonesia, sebagai Negara harus memiliki komitmen yang kuat dalam melakukan transisi energi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang tertuang dalam dokumen NDC menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060 dengan menurunkan 93% dari emisinya di sektor energi melalui berbagai kebijakan strategis di sektor energi.
Pemerintah juga harus menerapkan kebijakan yang ramah lingkungan dan meningkatkan konsumsi energi terbarukan di masa mendatang guna mengurangi polusi lingkungan.