Mohon tunggu...
Yunus Zai
Yunus Zai Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, yang ingin belajar membuat artikel dan belajar tentang jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Fenomena Penggunaan Artifisial Intelligence Voice Generator untuk Konten di Media Sosial

22 Mei 2023   14:07 Diperbarui: 5 Juni 2023   08:55 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Pixabay

Adapun beberapa aplikasi AI Voice  Generator yang digunakan oleh para content creators adalah wondershare, play.HT, Listnr, Speechify, LOVO dan masih banyak lagi.

Tentu, dengan adanya aplikasi AI tiruan suara ini menambah daftar panjang aplikasi AI yang mulai bermunculan di era teknologi yang serba instan dan memudahkan setiap pekerjaan manusia. 

AI Voice Generator hadir untuk menjawab kebutuhan manusia (warganet) yang menginginkan adanya Artifisial Intelligence yang bisa mengubah dan menirukan suara kamu dengan karakter yang diinginkan. 

Ada begitu banyak content creator yang memanfaatkan AI Voice Generator ini dengan berbagai motif seperti untuk kebutuhan suara konten (Voice Over) dan membuat konten yang menarik seperti sedang bernyanyi dengan memanfaatkan karakter suara para pejabat dan artis (Presiden Joko Widodo, Justin Bieber, Ariana Grande, Happy Asmara dan lain sebagainya) untuk menarik simpati followers dan viewers agar konten yang diunggah menjadi viral dan trending di media sosial. 

Selain dimanfaatkan oleh para content creator, AI tiruan suara ini juga dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan, mahasiswa/pelajar, serta masyarakat umum lainnya untuk kebutuhan tugas-tugas dari instansi atau lembaga yang menaungi mereka. 

Contohnya ketika kamu mahasiswa, maka kamu membutuhkan AI ini dalam pembuatan video, voice over, dan animasi sedangkan untuk perusahaan dan masyarakat umum menggunakan AI ini sebagai pengisi suara pembuatan profil perusahaan, tokoh atau orang yang dianggap penting untuk diceritakan melalui audiovisual karena anggaran biayanya yang sedikit dan proses pembuatannya cepat.

HOAKS DAN DISINFORMASI

Dilansir dari indonesiabaik.id (16/05/2023), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) secara resmi merilis hasil survei pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah ini meningkat sebesar 2,67% dibandingkan periode sebelumnya sebanyak 210,03 juta pengguna. 

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata penduduk Indonesia sudah melek internet dengan persentase yang cukup baik dengan dibutikan pertambahan pengguna jasa internet setiap tahunnya. 

Hal ini semakin menantang para teknikus untuk menciptakan berbagai tools teknologi yang bisa memenuhi kebutuhan warganet agar sebanding dengan peningkatan jumlah pengguna internet. Berdasarkan laporan dari perusahaan Apptopia (Hybrid.co.id/17042023) menunjukkan bahwa pada awal tahun 2023, platform android dan iOS sudah menerima 158 aplikasi chatbot AI.

Walaupun telah terjadi peningkatan pengguna internet dan penyedia jasa berbagai aplikasi, hoaks masih saja menjadi momok yang tidak bisa terhindarkan dari dunia digital. 

Hoaks mampu menyusup ke berbagai aplikasi melalui karya-karya dari setiap content creator dan kurangnya kesadaran literasi digital warganet dalam melakukan analisi dan sharing konten. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun