ARTIKEL
JUDUL : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
TEMA : Anggaran Penilaian Investasi, Anggaran Kas, dan Anggaran Piutang
ABSTRAK
Anggaran merupakan alat penting bagi perusahaan untuk merencanakan dan mengendalikan aktivitas keuangannya. Tiga anggaran yang krusial dalam pengelolaan keuangan perusahaan adalah Anggaran Penilaian Investasi, Anggaran Kas, dan Anggaran Piutang. Masing-masing anggaran memiliki peran dan tujuan yang berbeda dalam memastikan kelancaran operasi dan profitabilitas perusahaan.
PENDAHULUAN
Dalam mengelola operasinya, setiap perusahaan atau aktivitas bisnis niscaya menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan keuangan, baik keputusan yang bersifat strategis maupun operasional. Piutang penting bagi para manajer dan investor karena beberapa sebab, sebab yang pertama yaitu karena piutang merupakan aset dalam laporan keuangan yang harus mencerminkan nilainya. Kedua, persoalan menyangkut piutang adalah dasar untuk penentuan laba dan pengukuran kinerja perusahaan. Ketiga, piutang dapat menjadi aset yang tidak produktif.
Memberikan kredit (piutang) memiliki beberapa risiko, diantaranya adalah tertanamnya harta dalam piutang dan risiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang. Oleh karena itu ditentukan besarnya piutang tak tertagih dengan cara menyediakan cadangan penghapusan piutang sebagai akibat kemungkinan puitang tidak tertagih. Dengan demikian, kerugian piutang tak tertagih dianggap sebagai hal yang tidak terduga. Untuk memperkecil risiko kerugian.
Piutang penting bagi para manajer dan investor karena beberapa sebab, sebab yang pertama yaitu karena piutang merupakan aset dalam laporan keuangan yang harus mencerminkan nilainya. Kedua, persoalan menyangkut piutang adalah dasar untuk penentuan laba dan pengukuran kinerja perusahaan. Ketiga, piutang dapat menjadi aset yang tidak produktif.
Secara umum, semua anggaran, termasuk angaran piutang mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat perkoordinasian kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja, yang membantu management dalam memimpin jalannnya perusahaan. Sedangkan secara khusus, anggaran piutang berguna sebagai dasar untuk penyusunan anggaran kas, karena penagihan-penagihan Piutang tersebut merupakan pemasukan Kas.
PEMBAHASAN
Definisi Anggaran Piutang
Anggaran piutang adalah anggaran yang merencanakan tentang jumlah piutang pada periode yang akan datang. Piutang muncul sebagai akibat kebijakan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit dimunculkan sebagai upaya meningkatkan volume penjualan. Diharapkan para konsumen yang sebelumnya tidak mampu membeli secara tunai mau melakukan pembelian karena adanya opsi pembelian secara kredit. Sehingga, penjualan secara kredit ini diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan, yang pada akhirnya hendaknya dapat meningkatkan laba perusahaan. Namun, penjualan secara kredit ini di satu sisi juga menimbulkan biaya seperti biaya bunga, biaya administrasi piutang dan biaya piutang tak tertagih maupun biaya penghapusan piutang. Karena itulah perlu dilakukan perencanaan yang baik terhadap hal ini, agar diharapkan nanti peningkatan penjualan yang terjadi memang lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan akibat penjualan secara kredit.
Piutang menurut Al Haryono Jusup (2005:52) merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi penjualan kredit. Piutang termasuk dalam kelompok akun aktiva lancar. Dalam setiap laporan keuangan sering kali dijumpai piutang dalam neraca suatu entitas, baik berupa piutang dagang maupun jenis piutang lainnya tergantung dengan aktivitas pada masing-masing entitas. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya akun piutang bagi suatu entitas.
Metode Anggaran Piutang
Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method) Penggunaan metode ini didasarkan pada adanya indikasi bahwa piutang usaha tidak dapat ditagih lagi dan tidak bernilai lagi. Pencatatan kerugian piutang dilakukan jika ada kepastian bahwa debitur tidak mampu membayar kewajibannya kepada perusahaan. Kelemahan metode ini adalah tidak dapat dibandingkannya pendapatan dan beban periode yang bersangkutan dengan nilai piutang yang dilaporkan bukan merupakan nilai yang dapat direalisasikan. Ayat jurnal untuk menghapus piutang tak tertagih tersebut adalah untuk menghapus piutang tak tertagih.
Metode Penyisihan (Allowance Method) Perusahaan besar umumnya menggunakan metode penyisihan dalam meng-estimasi besarnya piutang usaha tidak tertagih. Metode penyisihan mencatat beban atas dasar estimasi dalam periode akuntansi, dimana penjualan kredit dilakukan. Piutang tak tertagih harus dicacat pada periode yang sama seperti penjualan untuk mendapatkan penandingan yang tepat atas beban dan pendapatan serta nilai dari piutang yang tercatat pada neraca merupakan nilai yang dapat direalisasi.
Pengelompokan Piutang: Memahami Beragam Jenisnya untuk Pengelolaan Keuangan yang Efektif
Piutang merupakan salah satu elemen penting dalam neraca keuangan perusahaan, khususnya bagi mereka yang bergerak di bidang penjualan barang atau jasa secara kredit. Akuratnya pengelolaan piutang menjadi kunci dalam menjaga kesehatan keuangan dan kelancaran arus kas perusahaan. Salah satu langkah penting dalam pengelolaan piutang adalah dengan mengelompokkannya berdasarkan kategori tertentu.
Mengapa Pengelompokan Piutang Penting?
Pengelompokan piutang menawarkan beberapa manfaat penting bagi perusahaan, di antaranya:
*Memudahkan pengelolaan piutang: Dengan mengelompokkan piutang, perusahaan dapat lebih mudah memantau status piutang secara detail, mengidentifikasi piutang yang bermasalah, dan mengambil langkah-langkah penagihan yang tepat.
*Meningkatkan analisis keuangan: Informasi dari pengelompokan piutang dapat membantu perusahaan dalam menganalisis kondisi keuangannya dengan lebih baik, seperti tingkat kesehatan piutang, potensi risiko kredit, dan rata-rata lama piutang tertagih.
*Membuat keputusan yang lebih baik: Pengelompokan piutang membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan kebijakan kredit, pencadangan piutang tak tertagih, dan strategi penagihan.
Kategori Utama Pengelompokan Piutang
Secara umum, piutang dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori utama, yaitu:
1. Berdasarkan Jangka Waktunya:
*Piutang Lancar: Piutang yang diharapkan dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan, mana yang lebih panjang. Piutang lancar umumnya dicatat sebagai aset lancar di neraca keuangan.
*Piutang Tidak Lancar: Piutang yang tidak dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan, mana yang lebih panjang. Piutang tidak lancar dicatat sebagai aset tidak lancar di neraca keuangan.
2. Berdasarkan Aktivitasnya:
*Piutang Dagang: Piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan. Piutang dagang merupakan jenis piutang yang paling umum dan biasanya memiliki jangka waktu yang relatif singkat.
*Piutang Wesel: Piutang yang dibuktikan dengan surat wesel. Wesel tagih timbul ketika pelanggan belum melunasi tagihannya kepada perusahaan, baik untuk pembelian barang atau jasa maupun pinjaman dana. Wesel tagih dicatat di sisi debet neraca sebagai aset lancar atau tidak lancar, tergantung pada jangka waktu pelunasannya.
*Piutang Lain-lain: Piutang yang timbul dari transaksi lain di luar penjualan barang atau jasa, seperti piutang bunga, piutang dividen, piutang sewa, dan lain sebagainya. Piutang lain-lain dicatat di sisi debet neraca sebagai aset lancar atau tidak lancar, tergantung pada jangka waktu pelunasannya.
3. Berdasarkan Tingkat Keraguan:
*Piutang Lancar Baik: Piutang yang memiliki tingkat risiko gagal bayar yang rendah.
*Piutang Lancar Bermasalah: Piutang yang memiliki tingkat risiko gagal bayar yang lebih tinggi dibandingkan piutang lancar baik.
*Piutang Tak Tertagih: Piutang yang diragukan atau hampir pasti tidak dapat ditagih.
Contoh Pengelompokan Piutang
Berikut adalah contoh pengelompokan piutang berdasarkan kategori di atas:
*PT. Citra Mandiri memiliki piutang dagang senilai Rp 10 miliar yang diharapkan dapat ditagih dalam waktu 60 hari. Piutang ini dikategorikan sebagai piutang lancar baik.
*PT. Citra Mandiri juga memiliki wesel tagih senilai Rp 5 miliar yang berasal dari pinjaman kepada anak perusahaan. Wesel tagih ini memiliki jangka waktu pelunasan 18 bulan, sehingga dikategorikan sebagai piutang lancar.
*PT. Citra Mandiri memiliki piutang bunga senilai Rp 1 miliar yang berasal dari deposito di bank. Piutang ini dikategorikan sebagai piutang lain-lain lancar.
*PT. Citra Mandiri memiliki piutang tak tertagih senilai Rp 2 miliar yang berasal dari penjualan kredit kepada pelanggan yang bangkrut. Piutang ini dikategorikan sebagai piutang tak tertagih.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Piutang
Penyusunan anggaran piutang yang tepat merupakan hal krusial bagi perusahaan, khususnya bagi mereka yang bergerak di bidang penjualan barang atau jasa secara kredit. Anggaran piutang yang akurat membantu perusahaan dalam memperkirakan jumlah piutang yang akan ditagih dalam periode tertentu, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan keuangan yang tepat.
Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi penyusunan anggaran piutang, yaitu:
1. Anggaran Penjualan:
Anggaran penjualan menjadi dasar utama dalam penyusunan anggaran piutang. Hal ini dikarenakan jumlah piutang yang timbul erat kaitannya dengan jumlah penjualan kredit yang dilakukan perusahaan. Semakin tinggi nilai penjualan kredit, semakin besar pula potensi piutang yang akan timbul.
2. Situasi Persaingan di Pasar:
Tingkat persaingan di pasar dapat memengaruhi kebijakan penjualan kredit perusahaan. Dalam kondisi persaingan yang ketat, perusahaan mungkin perlu menawarkan kredit yang lebih mudah kepada pelanggan untuk meningkatkan daya saingnya. Hal ini dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah piutang perusahaan.
3. Peringkat Persaingan:
Peringkat perusahaan dalam persaingan industri juga dapat memengaruhi kebijakan kreditnya. Perusahaan dengan peringkat yang kuat di pasar mungkin lebih leluasa dalam menerapkan kebijakan kredit yang lebih ketat, sehingga potensi piutangnya pun lebih kecil.
4. Syarat Pembayaran yang Ditawarkan Perusahaan:
Syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan, seperti diskon tunai dan jangka waktu kredit, dapat memengaruhi jumlah piutang. Diskon tunai yang menarik dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembayaran secara tunai, sehingga mengurangi potensi piutang. Sebaliknya, jangka waktu kredit yang panjang dapat meningkatkan potensi piutang.
5. Kebijakan Penagihan Piutang:
Kebijakan penagihan piutang yang efektif dapat membantu perusahaan dalam mempercepat pelunasan piutang dan meminimalkan potensi piutang tak tertagih. Kebijakan penagihan yang lemah dapat mengakibatkan penumpukan piutang dan mengganggu arus kas perusahaan.
6. Program Penjualan Kredit Non-Produk:
Jika perusahaan berencana untuk melakukan penjualan kredit atas aset tetapnya, hal ini dapat meningkatkan potensi piutang. Penjualan kredit aset tetap umumnya melibatkan jumlah yang lebih besar dibandingkan penjualan kredit produk biasa, sehingga berdampak pada peningkatan piutang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H