Mohon tunggu...
Yunizar ahmadfahrezi
Yunizar ahmadfahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa manajemen s1

Saya mahasiswa manajemen s1 universitas pamulang. Kelompok 6

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anggaran Penilaian Investasi, Anggaran Kas dan Anggaran Piutang

21 Juni 2024   09:38 Diperbarui: 21 Juni 2024   09:54 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Definisi Anggaran Piutang

Anggaran piutang adalah anggaran yang merencanakan tentang jumlah piutang pada periode yang akan datang. Piutang muncul sebagai akibat kebijakan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit dimunculkan sebagai upaya meningkatkan volume penjualan. Diharapkan para konsumen yang sebelumnya tidak mampu membeli secara tunai mau melakukan pembelian karena adanya opsi pembelian secara kredit. Sehingga, penjualan secara kredit ini diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan, yang pada akhirnya hendaknya dapat meningkatkan laba perusahaan. Namun, penjualan secara kredit ini di satu sisi juga menimbulkan biaya seperti biaya bunga, biaya administrasi piutang dan biaya piutang tak tertagih maupun biaya penghapusan piutang. Karena itulah perlu dilakukan perencanaan yang baik terhadap hal ini, agar diharapkan nanti peningkatan penjualan yang terjadi memang lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan akibat penjualan secara kredit.

Piutang menurut Al Haryono Jusup (2005:52) merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi penjualan kredit. Piutang termasuk dalam kelompok akun aktiva lancar. Dalam setiap laporan keuangan sering kali dijumpai piutang dalam neraca suatu entitas, baik berupa piutang dagang maupun jenis piutang lainnya tergantung dengan aktivitas pada masing-masing entitas. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya akun piutang bagi suatu entitas.

Metode Anggaran Piutang

Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method) Penggunaan metode ini didasarkan pada adanya indikasi bahwa piutang usaha tidak dapat ditagih lagi dan tidak bernilai lagi. Pencatatan kerugian piutang dilakukan jika ada kepastian bahwa debitur tidak mampu membayar kewajibannya kepada perusahaan. Kelemahan metode ini adalah tidak dapat dibandingkannya pendapatan dan beban periode yang bersangkutan dengan nilai piutang yang dilaporkan bukan merupakan nilai yang dapat direalisasikan. Ayat jurnal untuk menghapus piutang tak tertagih tersebut adalah untuk menghapus piutang tak tertagih.

Metode Penyisihan (Allowance Method) Perusahaan besar umumnya menggunakan metode penyisihan dalam meng-estimasi besarnya piutang usaha tidak tertagih. Metode penyisihan mencatat beban atas dasar estimasi dalam periode akuntansi, dimana penjualan kredit dilakukan. Piutang tak tertagih harus dicacat pada periode yang sama seperti penjualan untuk mendapatkan penandingan yang tepat atas beban dan pendapatan serta nilai dari piutang yang tercatat pada neraca merupakan nilai yang dapat direalisasi.

Pengelompokan Piutang: Memahami Beragam Jenisnya untuk Pengelolaan Keuangan yang Efektif

Piutang merupakan salah satu elemen penting dalam neraca keuangan perusahaan, khususnya bagi mereka yang bergerak di bidang penjualan barang atau jasa secara kredit. Akuratnya pengelolaan piutang menjadi kunci dalam menjaga kesehatan keuangan dan kelancaran arus kas perusahaan. Salah satu langkah penting dalam pengelolaan piutang adalah dengan mengelompokkannya berdasarkan kategori tertentu.

Mengapa Pengelompokan Piutang Penting?

Pengelompokan piutang menawarkan beberapa manfaat penting bagi perusahaan, di antaranya:

*Memudahkan pengelolaan piutang: Dengan mengelompokkan piutang, perusahaan dapat lebih mudah memantau status piutang secara detail, mengidentifikasi piutang yang bermasalah, dan mengambil langkah-langkah penagihan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun