Mohon tunggu...
Yunita
Yunita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ekonomi Islam UIN Walisongo

Menyukai kegiatan luar kampus

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gumegrahing Budaya, Komunitas Kejar Mimpi Sukses Ajak Masyarakat Semarang Cintai Warisan Lokal dalam Sangkara

26 Oktober 2024   21:43 Diperbarui: 26 Oktober 2024   22:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sesi kedua, Ibu Pillani Ernawati, pemilik Craftonesia, berbagi kisah inspiratif tentang usahanya dalam mengolah koran bekas menjadi kerajinan bernilai tinggi. Dengan tema "Menggali Potensi Bisnis Kerajinan dan Peluangnya bagi Generasi Muda," Ibu Pillani memaparkan strategi dan pengalaman dalam mengembangkan bisnis kreatif.

 Mulai dari memanfaatkan sumber daya lokal hingga memasuki pasar internasional, ia memberikan motivasi kepada peserta untuk selalu berinovasi dan menjaga komitmen dalam menjalankan bisnis. 

Setelah menyampaikan materinya, Ibu Pillani Ernawati melanjutkan sesi dengan tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Salah satu pertanyaan datang dari seorang peserta yang bertanya tentang bagaimana memulai usaha di organisasi. 

Ibu Pillani menjawab, "Cari ide yang paling mudah dan manfaatkan barang-barang yang ada di sekitar kita. Tidak harus langsung dengan modal besar, yang penting kita punya niat dan kemauan untuk mencoba, serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia."

Talkshow ketiga menghadirkan Kak Restu Afrianto yang berbicara tentang peran media sosial di era digital saat ini. Kak Restu menyoroti bagaimana generasi muda, terutama Gen Z, sering menutup diri di media sosial. Ia mengajak peserta untuk lebih aktif dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi diri dan portofolio, sembari tetap bijak dalam penggunaannya. 

Salah satu kutipan yang menarik dari Kak Restu adalah, "Boleh mengikuti arus, tapi jangan sampai terbawa arus." Kak Restu juga memberikan tantangan kepada peserta untuk membuat video kreatif mengenai acara SANGKARA dan akan memberikan hadiah kepada pemenang 3 video terbaik.

Acara SANGKARA hari pertama ditutup dengan pertunjukan seni dari berbagai talent lokal, yaitu ada Ganiwarang, Andifa Rifqi Finazarwati, DFU, Elvira Tri Azalia, Sanggar Omah Budoyo dan juga penampilan musik keroncong dari DISBUDPAR yang membawakan empat lagu, serta dilanjutkan dengan tarian dan teater daerah.

 Dengan berbagai kegiatan inspiratif yang menggabungkan seni, budaya, dan diskusi bisnis, SANGKARA berhasil memberikan dampak positif bagi peserta, khususnya dalam memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal serta mendorong inovasi dan kreativitas generasi muda.

Setelah sukses dengan hari pertama yang berfokus pada pengembangan bisnis kerajinan lokal dan dipenuhi dengan penampilan seni yang memukau, SANGKARA melanjutkan perayaannya pada hari kedua, 20 Oktober 2024. Acara ini semakin menarik perhatian dengan menghadirkan berbagai sesi talkshow inspiratif serta penampilan seni yang merayakan warisan budaya Semarang. 

Acara ini dibuka dengan talkshow oleh Akira Valentino, seorang fotografer yang berbagi wawasan dalam sesi bertema "Sebuah Seni Mengumpulkan Kenangan dalam Kilatan Lensa". 

Dalam talkshownya, Akira memberikan panduan kepada pemula yang ingin memasuki dunia fotografi, dengan fokus pada pentingnya memperhatikan lingkungan sekitar, sudut pengambilan gambar, serta komposisi yang tepat untuk menciptakan foto yang bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun