Tidak adanya laporan keuangan yang memadai mengakibatkan efek domino pada bisnis jasa kami. Karena tidak adanya pencatatan keuangan, ketika kondisi bisnis mengharuskan kami melakukan pengambilan keputusan, kami kehilangan arah. Efek tidak tahu harus mulai dari mana.
Pun begitu ketika melihat keuangan laundry semakin menipis, kami terpaksa mengambil dana pribadi. Jika sebelumnya kami memiliki spare dana cadangan pada kas, tentu saja hal ini tidak berimbas pada keuangan pribadi,
Pentingnya memiliki dana cadangan pada sebuah bisnis, akan sangat berguna ketika bisnis mengalami pasang surut. Karena usaha tak selamanya di atas, dan ada kalanya mengalami badai.Â
Jika kita mampu melewatinya tentunya akan terus bertahan. Tapi jika gagal, akan berakhir berpindah kepemilikan. Inilah yang kami alami.
5. Ingin Cepat Menikmati Hasil
Kesalahan fatal pebisnis pemula berikutnya adalah karena ingin cepat menikmati hasilnya. Melihat omset yang besar dikira adalah laba.Â
Perasaan ingin cepat menikmati hasil inilah yang menjadikan kondisi bisnis pemula bukannya berkembang, malah gagal dalam pertarungan.
Inilah 5 kesalahan fatal bisnis pemula yang kami alami. Ketika kami merasa bahwa bisnis kami sudah tidak sehat lagi, akhirnya kami melegonya. Bahkan berbagai upaya sudah kami lakukan termasuk subsidi silang. Tetapi tetap saja tidak menyelamatkan usaha kami. Kami akhirnya merelakan usaha kami berganti nama pemilik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI