Semangat itu juga secara ajaib menular dalam raga pemain Setan Merah. Mereka terus menyerang sampai injury time. Pokoknya wejangan Sir Alex dari dulu selalu dipegang teguh, menyerang sampai laga penghabisan. Berawal dari Rashford yang mengirimkan umpan silang, kemudian disundul lagi oleh Cavani. Gol ketiga kalinya!Â
Bener kan, kambek kita woy kambek. Mulai songong deh tuh mereka melihat haters terdiam seolah tidak menyaksikan apa-apa. Kemenangan manis di St. Mary's Stadium memberikan tambahan tiga poin untuk pulang ke Old Trafford dengan riang gembira. Walaupun masih dihantui cedera kiper andalan, David De Gea. Get well soon, Dave.
Kemenangan MU juga membuka jalan Dean Henderson untuk debut di Premier League dengan seragam kiper Manchester United. Menyisakan kenangan indah dengan penyelamatan dua kali peluang emas Theo Walcott. Edinson Cavani?
Semoga konsisten saja orang ini lah, naluri strikernya memang masih ada, sangat perlu untuk ditiru oleh penyerang-penyerang tengil macam si Rashford, Greenwood, dan Martial. Supaya tidak terlalu sering membuang peluang ketika bermain.
Meriam London? Wkwk. Dahlah ini terserah kalian aja apa yang mau dibully. Rupanya dalam lanjutan pekan Premier League di Emirates Stadium Arsenal sedang menyamar, bukan lagi Meriam London, melainkan cosplay menjadi pistol air anak-anak di pasar malem. Lawak kali anak asuh Mikel Arteta ini.
Gol pembuka dicetak oleh pemain Wolves, Pedro Neto. Dia memanfaatkan bola yang membentur tiang gawang karena Leander Dendoncker. Gol! Unggul satu kosong untuk anak-anak Portugal yang sedang mencari nafkah di Inggris ini.
Arsenal tidak tinggal diam slur, mereka membalas gol lewat tandukan Gabriel dari umpan silang Wilian tiga menit berselang.
Namun, DNA lawak memang sudah mendarah daging, merasuk ke relung jiwa dan sulit untuk dihilangkan. Belum usai babak pertama, Daniel Podence berhasil membawa Wolves kembali unggul sampai peluit panjang dibunyikan.
Berakhir sudah laga ini dengan tim tamu sebagai pemenang. Salut sekali saya dengan Arsenal, mau mengikuti MU menjadi tuan rumah yang ramah pengunjung, dikasih poin gratis dong itu tamunya, kurang baik apa coba.
Dengan kekalahan di pekan ke-10 ini membawa Arsenal harus menikmati singgasana mereka di klasemen 14 dengan perolehan 13 poin. Iya, klasemen 14, macam nomer punggung Lord Lingard. Makanya para haters yang awal musim lalu ketar-ketir melihat mantan Mbah Arsene Wenger ini dingin di pucuk, santai saja. Akan tiba saatnya mendekati akhir paruh pertama mereka pasti kembali ke jalurnya. Ya Gooners Ya.