Mohon tunggu...
Yunita Sabardi
Yunita Sabardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang belajar menulis, jika tulisanku absurd memang benar adanya :) terimakasih telah dikritik tapi sebenarnya tak siap.he3

JATENG

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kami Pelaku UMKM yang Mencoba Bertahan di Tengah Pandemi

28 Desember 2020   12:16 Diperbarui: 28 Desember 2020   12:47 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana jalan Veteran berubah ramai. Para karyawan dari berbagai perkantoran berhamburan keluar.

Ojol yang saya pesan sudah sampai dan menjadi salah satu korban serpihan bom di jemarinya. Bersyukur tidak parah dan masih bisa membawa penumpang.

Dari abang ojol, saya tahu kalau suara bom tersebut berasal dari Mapolres Surabaya yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat saya berdiri.

Tidak sampai setengah jam TKP sudah dipasang police line. Awak media sudah banyak yang berada di sekitar lokasi.
Masuk dan keluar jalan Veretan pun di tutup.

Kelas Bakso Malang tetap berjalan selama 4 jam. Setelah selesai kelas, saya keluar menuju jalan raya Veteran namun tidak ada satupun angkutan kota, ojol, taksi dan kendaraan pribadi yang lewat karena semua akses menuju dan keluar jalan Veteran di tutup.

Saya harus berjalan sekitar 200 meter sampai perempatan jam gadang. Perkantoran di tutup, suasana sepi dan mencekam.

Sampai perempatan, saya memesan ojol. Terdengar percakapan dari para pedagang di sekitar perempatan bahwa isu bom di Pasar Atom. Perasaan cemas kembali muncul karena tempat saya menginap persis berada di seberang Pasar Atom.

Peristiwa itu menjadi kisah tersendiri dalam perjalanan usaha saya.

Tahun ini, tahun kedua perjalanan usaha kami. Kami hanya mencoba untuk tetap bertahan ditengah resesi ekonomi. Satu-satunya usaha yang masih berjalan setelah bimbingan belajar privat yang saya kelola tutup akibat pandemi.

Usaha kuliner kami sudah masuk di salah satu aplikasi belanja makanan online sehingga sangat membantu penjualan. Berharap orang yang enggan bepergian dan memilih stay at home akan memanfaatkan aplikasi tersebut.

Walaupun penjualan tidak seperti dahulu yang terpenting bagi kami, usaha yang sudah kami bangun dari nol tidak berhenti sampai di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun