"Sadfishing": Mencari Validasi Melalui Kesedihan
Sadfishing adalah istilah yang diperkenalkan pada 2019, menggabungkan kata "sad" (kesedihan) dan "fishing" (memancing). Istilah ini merujuk pada tindakan seseorang yang memposting cerita atau pengalaman emosional untuk memancing respon dari orang lain, sering kali berupa empati atau dukungan. Meskipun berbagi emosi secara online bukan hal baru, sad fishing sering kali dihubungkan dengan motivasi yang lebih berfokus pada perhatian atau keuntungan pribadi daripada mencari solusi nyata atas masalah tersebut.
Faktor Pendorong Remaja Mengikuti Tren di TikTok
Faktor yang mendorong remaja untuk aktif mengikuti tren di TikTok, antara lain:
1. Fear of missing out (FOMO): Remaja memiliki ketakutan untuk tertinggal dari tren terbaru dan ingin selalu up-to-date dengan apa yang sedang populer di media sosial.
2. Social acceptance: Penerimaan sosial dari teman sebaya merupakan hal yang sangat penting bagi remaja. Mereka ingin merasa menjadi bagian dari kelompok dan diakui eksistensinya.
3. Instant gratification: TikTok menawarkan kepuasan instan melalui notifikasi, like, dan komentar yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan validasi diri.
4. Influencer culture: Para influencer di TikTok memiliki pengaruh yang besar terhadap remaja. Mereka cenderung meniru gaya hidup, penampilan, dan perilaku para idolanya.
Menyikapi Tren TikTok dengan Bijak: Tips bagi Remaja dan Orang Tua
Menghadapi beragam tren yang berkembang di TikTok, diperlukan kebijaksanaan dan kedewasaan dalam menyikapinya. Berikut beberapa tips bagi remaja dan orang tua: