Mohon tunggu...
Yuni Perwita
Yuni Perwita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yuniiii

Welcome:) Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Ilmu Asbabul Wurud dalam Pengajaran Strata Taman Pendidikan Qur'an

27 Desember 2021   09:02 Diperbarui: 27 Desember 2021   09:16 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asbabul wurud secara bahasa berasal dari dua kata yaitu asbab dan wurud. Asbab berarti segala sesuatu yang dapat menghubungkan kepada sesuatu yang lain atau sebagai penyebab terjadinya sesuatu, sedangkan wurud berarti datang atau sampai. 

Dengan demikian dapat diartikan bahwa asbabul wurud pada hadist adalah sebuah pokok bahasan yang menjadi sebab atau latar
belakang munculnya hadist.
 
Artinya: Ilmu yang menjelaskan tentang sebab munculnya hadis dan hubungannya dengan hadis tersebut.

Asbabul wurud ini menjadi sebuah runtutan histori atas alasan-alasan Rasulullah mengeluarkan hadist dan bagaimana latar belakang yang membuat Rasulullah mengeluarkan ucapan, perbuatan, dan ketetapannya. 

Dewasa ini, banyak sekali orang-orang yang mengutip hadist tanpa mengetahui sebab-sebab maupun latar belakangnya sehingga dapat menimbulkan kekeliruan dalam memahami hadist tersebut. 

Dengan berlandaskan asbabul wurud ini dapat menghindarkan terjadinya kesalahpahaman dalam menangkap atau memahami maksud dari suatu hadist. Karena pada dasarnya untuk memahami suatu hadist tidak hanya terpaku pada teksnya saja, melainkan
konteksnya juga harus dipahami agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami hadist.

Fungsi asbabul wurud dalam hadist antara lain :
a) Menentukan adanya takhsis hadist yang masih bersifat umum.
b) Membatasi pengertian hadist yang masih mutlak.
c) Memperinci (tafsil) hadist yang masih bersifat global.

Menentukan ada atau tidaknya naskh dan mansukh dalam suatu hadist.
e) Menjelaskan sebab-sebab ditetapkannya suatu hukum, dan
f) Menjelaskan maksud hadist yang masih sulit dipahami (musykil).

Pemahaman hadist yang tidak memperhatikan asbabul wurud ini akan cenderung bersifat kaku, terpaku pada teks, bahkan kadang kurang menyesuaikan terhadap perkembangan zaman.

Dengan hal ini asbabul wurud memiliki peranan penting dalam memahami hadist karena dapat mengartikan hadist dengan mengetahui latar belakang dari hadist tersebut. Lalu apakah hubungan dari urgensi pengajaran Taman Pendidikan Al-Qur'an dengan asbabul wurud?

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. 

Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses perubahan pola pikir dan pembaharuan atas ketidaktahuan menjadi paham akan suatu esensi.

Pendidik dan peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam adanya proses pendidikan atau pengajaran. 

Pendidik adalah subjek yang memiliki peran bertanggung jawab untuk mendidik atau memberikan ilmu pengetahuan kepada orang lain. 

Sedangkan peserta didik adalah subjek yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan baik pendidikan formal maupun informal.

Pendidikan atau pengajaran dalam lingkungan keluarga seperti orang tua yang memberikan pengajaran kepada anak-anaknya disebut sebagai pendidikan informal. Sedangkan pendidikan yang dilakukan di sekolah-sekolah disebut pendidikan formal karena dilakukan dengan teratur, sistematis, bertingkat atau berjenjang, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. 

Di luar pendidikan informal dan formal juga terdapat pendidikan nonformal sebagai pelengkap untuk memenuhi aspek tertentu yang tidak diberikan pada pendidikan formal dan informal. Contohnya seperti Kelompok Bermain (KB), sanggar, Taman Pendidikan Al-Qur'an, dan lain-lain. 

Di dalam pendidikan formal dan nonformal terdapat penyangga utama dalam proses belajar mengajar yang disebut dengan kurilulum. Kurikulum digunakan sebagai perangkat mata pelajaran dan program pendidikan untuk acuan rancangan pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.

Taman Pendidikan Al-Qur'an atau yang biasa disingkat TPA merupakan lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur'an serta memahami dasar-dasar dinul Islam sejak usia dini. 

Kurikulum yang ditekankan pada pengajaran ini yaitu memberikan dasar-dasar membaca Al-Qur'an serta membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tentu dengan adanya ilmu asbabul wurud ini memiliki kesinambungan yang penting terhadap Pendidikan di kalangan TPA, antara lain :

a) Dalam memberikan pengajaran di Taman Pendidikan Al-Qur'an harus dikaitkan dengan ilmu asbabul wurud ini, karena pengajaran mengenai hal keagamaan seperti dasar-dasar Al-Qur'an tentu sangat berkesinambungan dengan hadist-hadist.

b) Asbabul wurud dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran, karena pada umumnya dalam penyampaian asbabul wurud ini dengan bercerita atau menceritakan secara menarik. 

Rata-rata peserta didik TPA berusia anak-anak yang tentu saja sangat menyukai sebuah cerita. Dengan demikian, hal ini dapat menjadi stimulus untuk pembelajaran yang lebih efektif.

c) Asbabul wurud dapat meningkatkan kecerdasan berfikir dengan mengaplikasikannya ke dalam pembelajaran. Pendidik memberikan penjelasan-penjelasan yang mendasar, sehingga para peserta didik memungkinkan untuk berpikir suatu pertanyaan mengapa, bagaimana. Dengan hal ini peserta didik tidak hanya terpaku pada teks saja.

d) Pendidik dapat menggunakan asbabul wurud sebagai landasan untuk memahami peserta didik. Tak hanya memahami peserta didik secara tampak tetapi juga mengenai latar belakangnya, karena pada diri masing anak-anak berbeda. Selain itu, dengan definisi seorang pendidik yang memberikan ilmu kepada peserta didik, tentu saja ilmu dalam memahami pribadi orang ini disampaikan kepada peserta didik. Sehingga menjadikan peserta didik tahu pentingnya memahami orang lain dan juga diri sendiri agar memiliki
pandangan yang lebih baik kedepannya bahkan pandangan akan tujuan hidupnya.

e) Asbabul wurud dapat dijadikan sebagai penangkal hoax dan menjadikan bijak dalam mencerna informasi. Dikaitkan dengan fungsi asbabul wurud yang dalam memahami sebuah hadist tidak secara konteksnya saja melainkan juga konteksnya yang harus dipahami lebih mendalam. Jadi para peserta didik TPA dalam menyebarkan hal-hal keagaamaan tidak salah kaprah.

Dengan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa asbabul wurud memiliki peran yang sangat penting dalam pengajaran di TPA, seperti contoh-contoh yang telah disebutkan. 

Peserta didik yang mendapat ajaran mengenai hal keagamaan dari para pendidik diharapkan untuk dapat memahami asbabul wurud lebih mendalam serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun