c) Asbabul wurud dapat meningkatkan kecerdasan berfikir dengan mengaplikasikannya ke dalam pembelajaran. Pendidik memberikan penjelasan-penjelasan yang mendasar, sehingga para peserta didik memungkinkan untuk berpikir suatu pertanyaan mengapa, bagaimana. Dengan hal ini peserta didik tidak hanya terpaku pada teks saja.
d) Pendidik dapat menggunakan asbabul wurud sebagai landasan untuk memahami peserta didik. Tak hanya memahami peserta didik secara tampak tetapi juga mengenai latar belakangnya, karena pada diri masing anak-anak berbeda. Selain itu, dengan definisi seorang pendidik yang memberikan ilmu kepada peserta didik, tentu saja ilmu dalam memahami pribadi orang ini disampaikan kepada peserta didik. Sehingga menjadikan peserta didik tahu pentingnya memahami orang lain dan juga diri sendiri agar memiliki
pandangan yang lebih baik kedepannya bahkan pandangan akan tujuan hidupnya.
e) Asbabul wurud dapat dijadikan sebagai penangkal hoax dan menjadikan bijak dalam mencerna informasi. Dikaitkan dengan fungsi asbabul wurud yang dalam memahami sebuah hadist tidak secara konteksnya saja melainkan juga konteksnya yang harus dipahami lebih mendalam. Jadi para peserta didik TPA dalam menyebarkan hal-hal keagaamaan tidak salah kaprah.
Dengan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa asbabul wurud memiliki peran yang sangat penting dalam pengajaran di TPA, seperti contoh-contoh yang telah disebutkan.
Peserta didik yang mendapat ajaran mengenai hal keagamaan dari para pendidik diharapkan untuk dapat memahami asbabul wurud lebih mendalam serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H