Lokasi
TK Diponegoro 06 Sumbertempur
Lingkup Pendidikan
Taman Kanak-Kanak Kelompok A (4-5 thn)
Tujuan yang ingin dicapai
Mengenalkan Bentuk Geometri Sederhana (Persegi, Lingkaran dan Segitiga)
Penulis
Yuni Eka Saputri
Tanggal
13 Oktober 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Di dalam Kelompok A saya memiliki 8 orang anak didik, 5 dari 8 anak mengalami kesulitan dalam hal kemampuan kognitif khususnya dalam hal mengenal bentuk geometri sederhana yaitu menyebutkan bentuk lingkaran, persegi dan segitiga ia masih merasa kesulitan. Ketika saya melakukan pengamatan dan identifikasi akhirnya saya dapatkan bahwa kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini yaitu media yang digunakan tidak konkret sehingga anak sulit memahami bentuk geometri yang disampaikan, anak belum familiar dengan bentuk geometri, guru hanya menggunakan lembar kerja anak untuk mengenalkan bentuk geometri.
Saya sebagai seorang pendidik PAUD, konsep geometri pada anak penting untuk dikembangkan dan dibagikan karena untuk menunjukkan praktik kegiatan yang sudah pernah saya lakukan, kemudian berbagi pengalaman dengan orang lain termasuk guru yang ada di lingkungan sekolah serta untuk memotivasi diri dan guru lain agar dapat memberikan pembelajaran yang menarik dan bermakna untuk anak dan perkembangan kognitifnya dapat berkembang dengan optimal karena dalam kehidupan sehari -- hari cenderung sering kita perlukan, melalui konsep geometri anak mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak usia dini meliputi kemampuan untuk menyebutkan bentuk, menunjukkan, dan mengelompokkan bentuk geometri di sekitar.
Peran dan tanggung jawab saya dalam  praktik ini adalah saya sebagai pendidik yang pertama saya lakukan adalah mengidentifikasi terlebih dahulu yang terdapat pada lingkungan sekolah kemudian menganalisis penyebab masalah tersebut, lalu memikirkan dan mencarikan solusi atas masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk geometri sederhana.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?
Adapun tantangan yang muncul untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya dikarenakan latar belakang yang disebutkan di atas sehingga anak cenderung lebih pasif pada kegiatan pembelajaran, sehingga menjadikan tantangan saya sebagai pendidik dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menciptakan keaktifan anak. Selain itu pembuatan media yang menarik minat anak untuk belajar juga menjadikan tantangan bagi saya agar terus mencari informasi baru baik melalui internet atau rekan sejawat untuk mengatasi masalah tersebut.
Yang terlibat dalam kegiatan praktik ini adalah guru, peserta didik, teman sejawat dan kepala sekolah.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/ Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Dengan kondisi yang melatarbelakangi dan tantangan yang dihadapi, saya selaku pendidik merancang langkah-langkah untuk menghadapi dan memecahkan masalah tersebut, diantaranya yaitu menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema lingkunganku sub tema rumah, kemudian saya memilih media pembelajaran yang bernama "Rumah Pintar Geometri" yang saya terapkan pada pembelajaran pada praktik ini,memilih metode berbasis proyek yang dilakukan anak yaitu menghias bentuk miniatur rumah sederhana yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh anak untuk bermain dan pengenalan bentuk geometri karena pada bentuk miniatur rumah tersebut terdapat bentuk-bentuk geometri sederhana yang dapat langsung diamati oleh anak dengan bentuk yang konkret, kemudian saya juga  menyusun instrumen penilaian sebagai patokan tercapainya perkembangan anak.
Pada saat kegiatan menonton video tentang rumah, yaitu bagian-bagian rumah dijelaskan tentang bagian-bagian rumah yang memiliki bentuk geometri sederhana contoh: atap berbentuk segitiga, jendela berbentuk persegi, dan pohon dari kejauhan ada yang berbentuk lingkaran. Selain menonton video, guru juga mengajak anak- anak untuk mengamati lingkungan sekitar, benda apakah yang memiliki bentuk geometri yang ia ketahui. Anak-anak bahkan merasa senang atas kegiatan pengamatan secara langsung ini.
Selama kegiatan berlangsung, saya memfokuskan kegiatan berpusat pada anak, mulai dari menghias secara berkelompok media yang akan mereka gunakan untuk bermain, kemudian pada kegiatan pengenalan bentuk geometri menggunakan "Rumah Pintar Geometri" anak secara bergantian memasukkan bentuk geometri ke dalam bagian atas rumah dan menyebutkan nama bentuk, lalu juga menyebutkan benda di lingkungan sekitar yang memiliki bentuk geometri yang ia ketahui.
Pada kegiatan pengenalan bentuk geometri menggunakan "Rumah Pintar Geometri" anak secara bergantian memasukkan bentuk geometri ke dalam bagian atas rumah dan menyebutkan nama bentuk, lalu juga menyebutkan benda di lingkungan sekitar yang memiliki bentuk geometri yang ia ketahui.
Kegiatan selanjutnya anak-anak melakukan lompat geometri dengan cara melemparkan dadu kemudian ia melompati bentuk sesuai dadu yang muncul tadi.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dari aksi yang saya lakukan tersebut memiliki dampak yaitu membantu anak dalam mengenal bentuk geometri sederhana hal ini dibuktikan dengan perilaku anak yang dapat menyebutkan bentuk geometri sederhana (lingkaran, persegi, dan segitiga) dengan baik. Anak yang semula menyebut bentuk persegi dengan istilah kotak, kini ia lebih paham bahwa nama bentuk yang benar adalah persegi.
Pada saat kegiatan bermain dengan "Rumah Pintar Geometri" anak-anak sangat antusias dan dapat dapat menyebutkan 3 nama bentuk geometri dengan benar. Anak-anak juga mulai menyebutkan benda yang ada di lingkungan sekitar. Terdapat anak yang berkata bahwa bola memiliki bentuk lingkaran, Bu. Uang logam dan jam dinding juga berbentuk lingkaran. Jendela kelas bentuknya persegi, dan atap sekolah bentuknya segitiga.
Dari 5 anak yang belum mengenal bentuk geometri sederhana berkurang menjadi 2 anak. Anak merasa senang bermain "Rumah Pintar Geometri" ini karena kegiatan anak melibatkan aksi secara langsung dengan sangat aktif. Anak Respon anak positif terhadap media tersebut. Hal ini terlihat ketika anak-anak sangat antusias dalam kegiatan memasukkan bentuk geometri pada "Rumah Pintar Geometri", mereka tidak hanya melakukan kegiatan itu dengan sekali main saja tetapi mereka berulang kali mencoba bermain dengan media tersebut.
Respon orang lain terkait strategi yang saya lakukan yaitu  Kepala sekolah, dan juga teman sejawat memberikan respon yang positif  untuk kegiatan permainan dan pembelajaran yang dilakukan, karena media yang saya pilih dan saya gunakan menarik perhatian anak dan dapat meningkatkan pemahaman anak tentang bentuk geometri
Faktor yang menunjukkan bahwa kemampuan anak meningkat yaitu dari yang semula mengalami kesulitan mengenal bentuk geometri sebanyak 5 anak sekarang berkurang menjadi 2 anak. Kesimpulan dari praktik ini yaitu pengenalan dan pemahaman akan bentuk geometri anak berkembang dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H