Sambil terisak aku ratapi kebodohanku, nasibku, takdirku..
Seorang bisu yang bahkan tak mampu menolong ibunya sendiri..
======================
beberapa jam kemudian, aku dapat kabar dari rumah sakit..
Beberapa orang terluka parah katanya..
Lalu ada seseorang yang mengaku polisi bicara padaku, dia bicara mengenai mobil hitam, jalan raya, truk, kecelakaan, hancur...
Aku kaget!
Kecelakaan ?????
Bagaimana bisa???
Aku tergagap, polisi di ujung sana mungkin tak mengerti apa yang kukatakan,
tapi dia bilang lokasi rumah sakitnya,,
aku bergegas mengendarai motor ku untuk menyusul ibuku...
Aku sangat khawatir..
Sangat sangat khawatir
======================
aku, entah bagaimana, sampai di rumah sakit, aku mencari kamar tempat ibuku kritis..
Aku mencari, di lorong kanan dan kiri, kemudian belok lagi, entah kanan atau kiri...
Dan akhirnya sampai..
Aku lihat sosoknya terbaring tak berdaya di atas kasur..
Bukan kasur miliknya, tapi kasur rumah sakit...
Aku mulai berjalan mendekatinya sambil terisak..
Ketika hampir beberapa langkah lagi menuju ibuku, aku ditahan oleh seorang pria tinggi berbaju putih..
Dia mengajakku keluar..
Mencoba mengajakku bicara empat mata..
Dia dokter..
'anda benar anak kandung pasien?'
aku mengangguk kecil
'jawab , benar atau tidak?'
aku mencoba bicara sebisaku, aku bilang benar, namun entah apa yang di dengar dokter itu..
Aku sangka dia takkan mengerti, tapi dengan satu kerutan kecil di dahi nya, aku rasa dia mengerti keadaanku..
Dokter mulai mengambil pena dan kertas dan menyerahkannya padaku, dia berbicara padaku, dan aku selalu meresponnya melalui tulisan ku di kertas..
'begini nak, ibumu dan seorang wanita mengalami kecelakaan mobil..'
Aku terdiam, dan dokter itu melanjutkan ceritanya...
'mereka sama sama terluka parah namun masi bisa diselamatkan, namun....'
sang dokter terdiam,,
lalu menghela napas panjang dan mulai berserita kembali..
'namun, ada sesuatu yang aneh dengan kondisi ibumu, nak'
aku mengkerutkan dahi dan mulai menulis,,
'maksud dokter?'
'begini nak, setelah mengetahui hasil test lab, saya kaget karena, ternyata ibu anda mengidap kanker paru paru stadium 3'
aku menahan napas..
Mata ku terbelalak..
'maaf nak, saya ingin minta ijin untuk menindaklanjuti hal ini lebih lanjut, maka dari itu saya butuh anda untuk mengijinkan kami menyembuhkan ibu anda, bagaimana? Apa mau dilanjutkan?'
aku terdiam,
air mata ku jatuh,
aku tak percaya,
kenapa harus mama,,
dahulu papa yang pergi,
sekarang kenapa mama???