Mohon tunggu...
Yuniar DwiMaulani
Yuniar DwiMaulani Mohon Tunggu... Mahasiswa - sharing

akun sharing Bareng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Demografi Covid 19

25 Oktober 2021   00:26 Diperbarui: 25 Oktober 2021   01:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Pada awal maret 2020 seluruh warga Indonesia di resahkan dengan adanya penyebaran virus covid-19. Virus tersebut di awal kemunculannya tidak begitu mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia, namun seiring berjalannya waktu virus tersebut menimbulkan peningkatan yang signifikan terhadap angka kematian di Indonesia. 

Virus tersebut pertama kali muncul di kota Wuhan, China. Virus tersebut diketahui muncul pada desember 2019, yang kemudian merambah dan menyebar keberbagai negara.

Virus covid-19 tersebut menular dengan waktu yang sangat singkat, dalam waktu yang cepat tersebut virus ini menyebar keseluruh belahan dunia. Virus covid-19 telah menyebabkan peningkatan angka kematian di seluruh wilayah, selain itu virus tersebut telah berhasil melumpuhkan berbagai sektor di seluruh negara. 

Saat ini kondisi tersebut telah berlangsung selama satu tahun, memberikan banyak pengaruh bagi seluruh wilayah. Mulai dari sektor ekonomi, politik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya (Abdul Latip, 2020).

Pandemi menyebabkan banyak perubahan dalam hal tatanan serta aturan pemerintahan yang terbilang sangat drastis. Kian hari situasi yang ditimbulkan semakin memburuk, bahkan hingga pada tahun 2021. 

Kondisi dari penyebaran virus covid-19 tersebut pun semakin parah. Bahkan di awal tahun 2021, telah masuk varian virus baru yang membuat situasi semakin memburuk. Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya virus covid-19 tersebut pun membuat para masyarakat merasa pusing serta jenuh akan kondisi ini.

Situasi pandemi ini pun memberikan dampak terhadap demografi di sejumlah wilayah. Dalam hal ini demografi merupakan hal yang berkaitan dengan data statistik atas penduduk yang mana merujuk pada masyarakat ataupun keseluruhan dari kelompok yang berdasarkan pada kriteria, yakni seperti pendidikan, agama, kewarganegaraan, etnisitas tertentu. 

Selain itu, mengenai demografi merupakan bentuk studi ilmiah yang mengkaji mengenai penduduk perihal mortalitas, fertilitas, serta mobilitas.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka atau studi kepustakaan. Metode ini dilakukan dengan menggunakan media seperti buku, artikel, jurnal, majalah, dan lain-lainnya. 

Sedangkan teknik pengumpulan data, penelitian ini adalah dengan menemukan artikel-artikel, dokumen, jurnal dan lain-lain yang memiliki keterikaitan dengan materi yang akan dibahas, yakni permasalahan demografi akibat covid-19. 

Dan untuk teknik analisa, penelitian ini menggunakan teknik analisa berupa metode Analisa isi. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data serta kesimpulan yang valid di mana data tersebut sesuai dengan materi yang akan dibahas. Selain itu, Analisa ini juga turut dilakukan pemilihan, penggabungan serta pembandingan, agar pembahasan tetap sesuai dengan materi yang dibutuhkan (Mirzaqon dan Purwoko, 2017: 1-8)

PEMBAHASAN

Sehubungan dengan demografi disituasi pandemi seperti saat ini yang mana kondisi ini membuat para masyarakat merasa jenuh dan suntuk. 

Hal tersebut pun menyebabkan banyak masyarakat yang merasa ingin menikah dengan segera, dan bahkan banyak para remaja yang masih berusia dini pun merasa ingin segera menikah. Situasi tersebut pun memicu timbulnya masalah baru yakni mengenai kependudukan.

Hal tersebut nyata terjadi di lingkungan sekitar saya, saat ini telah banyak teman sebaya saya yang semestinya masih menempuh pendidikan perkuliahan. Mereka lebih memilih untuk menikah, banyak hal yang menjadi latar belakang ataupun alasan mereka ingin segera menikah. Seperti karena situasi pandemi, orang tua mereka mengalami kesulitan dalam hal ekonomi. Sehingga, orang tua mereka pun merasa bahwa dengan menikahkan anak mereka. maka, beban terkait perekonomian mereka pun dapat dengan mudah teratasi.

Namun, banyaknya pernikahan mengakibatkan kelonjakan individu baru. Hal tersebut dapat memicu terjadinya kepadatan penduduk. Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa kepadatan penduduk diakibatkan oleh banyaknya pernikahan ataupun rumah tangga yang masih tergolong sebagai keluarga miskin atau tidak mampu dan masih belum memiliki kesiapan dalam menikah dari segi keuangan.  Dengan demikian hal tersebut pun ikut memicu adanya permasalahan sosial.

Banyaknya pernikahan dini yang dari segi kesiapan keuangannya masih belum memadai dapat memicu permasalahan baru, terkait kemiskinan yang mana hal tersebut akan berhubungan dengan peningkatan angka kriminalitas. 

Sejumlah masyarakat berfikiran bahwa dengan memiliki banyak anak maka mereka akan memperoleh banyak rezeki. Namun, pada masa atau situasi saat ini banyak individu dengan sumber daya manusia yang rendah haruslah dikurangi.

Selain permasalahan pernikahan, di lingkungan saya angka kematian mengalami peningkatan akibat situasi pandemi ini. Hal tersebut pun ikut memberikan pengaruh besar terhadap demografi, sebab peningkatan angka kematian tersebut berhubungan dengan kependudukan. Banyaknya kasus penularan covid-19 disekitar rumah saya menyebabkan banyaknya pula angka kematian yang ditimbulkan.

Permasalahan mengenai angka kematian tidak hanya menimpa orang yang berusia lanjut, tetapi seluruh generasi pun dapat mengalami kematian akibat adanya virus covid 19 ini. Mulai dari anak-anak hingga mereka yang berada pada usia lanjut pun mengalami hal tersebut. 

Perihal kematian tidak hanya menimbulkan permasalahan dalam hal kependudukan, melainkan permasalahan lahan pun ikut terkena dampak dari situasi tersebut. Dalam hal ini akibat meningkatnya angka kematian memberikan dampak pada krisis ketersediaan lahan untuk pemakaman.

Padahal pihak pemerintah telah mengupayakan untuk memberikan lahan khusus untuk para jenazah covid-19. Namun, lahan tersebut masih saja belum menutupi atau cukup hingga saat ini. Sebab angka kematian kian hari terus mengalami peningkatan. Banyak warga yang ingin menguburkan jenazah keluarganya di pemakaman umum karena keterbatasan lahan yang diberikan oleh pemerintah.

Namun, hal tersebut apabila dilakukan dapat membahayakan warga sekitar pemakaman atau warga yang berdomisili disekitar tempat pemakaman. Sebab kemungkinan penularan virus melalui tanah tersebut sangatlah mudah dan nantinya akan mempermudah penularan virus. 

Selain itu, pemakaman di tempat pemakaman umum pun masih belum sesuai prosedur covid 19. Sehingga, pemakaman sebaiknya dilokasi yang telah ditentukan serta dianjurkan pemerintah.

Meskipun angka kematian mengalami peningkatan, hal tersebut pun berbanding lurus dengan peningkatan angka kelahiran bayi. Di lingkungan sekitar rumah saya angka kelahiran bayi ikut mengalami peningkatan. 

Hal tersebut tentu saja memberikan pengaruh terhadap demografi wilayah saya, sebab peningkatan angka kelahiran bayi berhubungan dengan data kependudukan.

Mengenai kelahiran bayi, terdapat pula permasalahan lain di lingkungan sekitar rumah saya. Selain banyak angka pernikahan, disisi lain banyak pula kasus perceraian yang terjadi. Banyak rumah tangga yang berakhir ke perceraian akibat situasi pandemi seperti saat ini. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, pertama mulai karena adanya permasalahan ekonomi yang menyebabkan sejumlah keluarga tersebut harus terlilit hutang dan mengalami permasalahan keuangan.

Mereka pun mengambil keputusan cerai, karena merasa bahwa pernikahan mereka sudah tidak dapat lagi dipertahankan. Adapun alasan lain ialah karena pembatasan aktivitas masyarakat. Pemerintah menekankan para masyarakat untuk terus di rumah dan mengurangi aktivitas mereka di rumah saja. Hal tersebut membuat setiap orang harus tinggal di rumah dan pasangan suami istri pun akan sering untuk bertemu. 

Bagi sejumlah orang hal tersebut sangatlah baik karena mereka dapat meluangkan banyak waktu untuk keluarga mereka. namun, ada pula sejumlah pihak yang merasa bahwa hal tersebut akan membuat mereka merasa jenuh di rumah.

Mereka merasa bahwa dengan selalu bertemu dengan pasangannya dapat membuat mereka merasa jenuh dan merasa bosan. Hal tersebut pun dapat memicu timbulnya permasalahan rumah tangga yang dapat membuat mereka merasa bahwa perceraian merupakan cara terbaik bagi mereka dalam menyelesaikan permasalahan mereka tersebut.

Kemudian, selain beberapa masalah tersebut terdapat pula permasalahan panic buying dilingkungan sekitar rumah saya. Mulai dari awal penyebaran virus ini. Telah banyak warga yang membeli masker dalam jumlah banyak dan melebihi kebutuhan yang semestinya mereka perlukan. Banyak pula yang membeli tabung oksigen untuk berjaga-jaga. Hal tersebut memberikan dampak bagi pihak rumah sakit, sebab mereka pun mengalami kesulitan dalam memperoleh tabung oksigen tersebut.

Padahal mereka sangat memerlukannya agar dapat menangani pasien covid 19. Banyak pula yang membeli APD dalam jumlah berlebihan, sehingga di pasaran APD pun sudah sulit untuk ditemukan atau mengalami kelangkahan. Kemudian, mereka membeli vitamin untuk penderita covid 19 dalam jumlah yang banyak pula dan sangat berlebih. Hal tersebut menyebabkan kelangkaan vitamin di pasaran, selain itu apabila stoknya ada situasi kelangkaan tersebut pun memberikan dampak pada kenaikan harga. Produk yang semulanya sangat terjangkau menjadi sangat sulit untuk dijangkau sebab harganya yang mengalami kelonjakan.
Hal tersebut tentu saja mempersulit sejumlah pihak yang membutuhkannya. Namun, tidak memiliki cukup uang untuk membelinya. 

Akibatnya mereka pun tidak mampu untuk membeli obat tersebut untuk keluarga mereka yang terjangkit virus. Sehingga keluarga mereka pun berujung pada kematian.

Sejumlah permasalahan terkait demografi tersebut sebenarnya tidak hanya dialami oleh sejumlah warga dilingkungan sekitar saya. Hal tersebut pun ikut dialami oleh banyak wilayah di seluruh Indonesia saat ini. Banyak permasalahan yang diakibatkan oleh situasi pandemi yang dialami oleh sejumlah pihak.

Meskipun demikian pihak pemerintah pun telah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam hal mengatasi virus covid-19 ini. Telah banyak upaya yang dilakukan mulai dari pengalokasian dana pengamanan virus, bantuan untuk membeli keperluan penanganan virus, melakukan himbauan dalam hal pencegahan virus dan banyak hal yang telah diupayakan oleh pihak pemerintah. Namun, yang menjadi masalah masih banyak masyarakat yang kurang peduli. Mereka masih terkesan acuh akan permasalahan ini dan terkesan menyepelekan. Saat ini saja di saat telah banyak masyarakat yang meninggal akibat virus ini tetapi masih saja banyak pihak yang menyepelekan dengan tidak menggunakan masker.

Masih banyak pihak, bahkan orang yang memiliki kedudukan di pemerintahan memberikan contoh buruk pada masyarakat dengan tidak mengikuti protokol kesehatan. Hal demikianlah yang semestinya harus diatasi sebab penyebaran virus ini sudah berlangsung lama. Telah banyak pihak yang dirugikan. Telah banyak pula sektor pemerintahan yang terkesan berhenti karena situasi pandemi ini. Oleh karena itu, disamping upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Diperlukan pula kesadaran diri dari masyarakat untuk ikut bersama mengatasi penyebaran virus ini.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Latip. (2020). Peran Literasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi Covid-19. EduTeach : Jurnal Edukasi Dan Teknologi Pembelajaran, 1(2), 108–116. https://doi.org/10.37859/eduteach.v1i2.1956
Mirzaqon, A., dan Purwoko, B. (2017). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori dan Praktik Konseling Expressive Writing. Jurnal Mahasiswa Unesa, 1–8.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun