Mohon tunggu...
Yuniar DwiMaulani
Yuniar DwiMaulani Mohon Tunggu... Mahasiswa - sharing

akun sharing Bareng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Demografi Covid 19

25 Oktober 2021   00:26 Diperbarui: 25 Oktober 2021   01:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedangkan teknik pengumpulan data, penelitian ini adalah dengan menemukan artikel-artikel, dokumen, jurnal dan lain-lain yang memiliki keterikaitan dengan materi yang akan dibahas, yakni permasalahan demografi akibat covid-19. 

Dan untuk teknik analisa, penelitian ini menggunakan teknik analisa berupa metode Analisa isi. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data serta kesimpulan yang valid di mana data tersebut sesuai dengan materi yang akan dibahas. Selain itu, Analisa ini juga turut dilakukan pemilihan, penggabungan serta pembandingan, agar pembahasan tetap sesuai dengan materi yang dibutuhkan (Mirzaqon dan Purwoko, 2017: 1-8)

PEMBAHASAN

Sehubungan dengan demografi disituasi pandemi seperti saat ini yang mana kondisi ini membuat para masyarakat merasa jenuh dan suntuk. 

Hal tersebut pun menyebabkan banyak masyarakat yang merasa ingin menikah dengan segera, dan bahkan banyak para remaja yang masih berusia dini pun merasa ingin segera menikah. Situasi tersebut pun memicu timbulnya masalah baru yakni mengenai kependudukan.

Hal tersebut nyata terjadi di lingkungan sekitar saya, saat ini telah banyak teman sebaya saya yang semestinya masih menempuh pendidikan perkuliahan. Mereka lebih memilih untuk menikah, banyak hal yang menjadi latar belakang ataupun alasan mereka ingin segera menikah. Seperti karena situasi pandemi, orang tua mereka mengalami kesulitan dalam hal ekonomi. Sehingga, orang tua mereka pun merasa bahwa dengan menikahkan anak mereka. maka, beban terkait perekonomian mereka pun dapat dengan mudah teratasi.

Namun, banyaknya pernikahan mengakibatkan kelonjakan individu baru. Hal tersebut dapat memicu terjadinya kepadatan penduduk. Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa kepadatan penduduk diakibatkan oleh banyaknya pernikahan ataupun rumah tangga yang masih tergolong sebagai keluarga miskin atau tidak mampu dan masih belum memiliki kesiapan dalam menikah dari segi keuangan.  Dengan demikian hal tersebut pun ikut memicu adanya permasalahan sosial.

Banyaknya pernikahan dini yang dari segi kesiapan keuangannya masih belum memadai dapat memicu permasalahan baru, terkait kemiskinan yang mana hal tersebut akan berhubungan dengan peningkatan angka kriminalitas. 

Sejumlah masyarakat berfikiran bahwa dengan memiliki banyak anak maka mereka akan memperoleh banyak rezeki. Namun, pada masa atau situasi saat ini banyak individu dengan sumber daya manusia yang rendah haruslah dikurangi.

Selain permasalahan pernikahan, di lingkungan saya angka kematian mengalami peningkatan akibat situasi pandemi ini. Hal tersebut pun ikut memberikan pengaruh besar terhadap demografi, sebab peningkatan angka kematian tersebut berhubungan dengan kependudukan. Banyaknya kasus penularan covid-19 disekitar rumah saya menyebabkan banyaknya pula angka kematian yang ditimbulkan.

Permasalahan mengenai angka kematian tidak hanya menimpa orang yang berusia lanjut, tetapi seluruh generasi pun dapat mengalami kematian akibat adanya virus covid 19 ini. Mulai dari anak-anak hingga mereka yang berada pada usia lanjut pun mengalami hal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun