Mohon tunggu...
Lyfe

9 Alasan Kenapa Kamu harus Kuliah di Yogyakarta

1 Oktober 2018   09:21 Diperbarui: 1 Oktober 2018   09:51 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah bulan awal dari perkuliahan semester ganjil. Tentunya di setiap universitas pasti sedang kedatangan mahasiswa baru yang sedang berusaha mengenal dan menyesuaikan dengan iklim kampusnya. Ini sangat dirasakan oleh saya ketika pertama kali menjadi seorang mahasiswa di Yogyakarta. Luar biasa sangat tidak betah hanya karena cuaca dan makanannya yang tidak sesuai ekspektasi. Tapi, kini saya merasa sangat kerasan dan bahkan memikirkan apa yang akan terjadi jika saya tidak kuliah di Jogja. Mungkin penyesalan datang menghantui. Eaaaak.. Saya sudah sangat cinta dengan Jogjakarta, saya ingin mengajak teman-teman untuk sedikit mengenal kota yang asyik ini. 

Karena saya adalah alumni kampus di Jogja, izinkan saya mengetik, kemudian mempublish, kemudian menyuruh temen-temen untuk sedikit mencermati tulisan ini sebagai testimoniku selama kuliah di Jogja. Siapa tau ada yang jatuh cinta sama Jogja kan? Kemudian memutuskan untuk mempersuntingnya. Kemudian memutuskan untuk hidup bersama. Kemudian memutuskan untuk berkembang bersama. Eaaaaak. Kok jadi ke situ yaa. :v

Yah, intinya di sini saya mau ngasih tau ke kalian, 'kenapa sih lu lu pada kudu kuliah di Jogja?' Nah, ini nih jawabannya...

1. Kota Pendidikan

Julukan sebagai kota pendidikan sudah diberikan kepada Yogyakarta dari era dulu. Kenapa disebut kota pendidikan? Coba deh main ke Jogja. Akan temen-temen dapatkan banyak institusi pendidikan bermutu di sana. Dengan kualitas pelajar dan mahasiswa yang baik.

Mungkin itu kayaknya ya kenapa Jogja disebut kota pendidikan. :D Selain itu, menurut analisisku, kualitas pendidikan di Jogja itu hampir merata jika dibandingkan di kotaku. Kalau di kotaku, hanya beberapa sekolah yang dikatakan sekolah favorit karena lulusannya banyak diterima di universitas negeri ternama. Tapi kalau di Jogja, banyak sekolah yang memang tidak diragukan lagi kebagusannya. Kualitas muridnya pun bagus karena guru yang mumpuni. Etos kerja guru lebih tinggi dibandingkan dengan kota manapun. Mungkin itu salah satu kunci keberhasilan Jogja.

Tidak hanya dunia sekolah, dunia perguruan tinggi atau kampus pun menjadi salah satu sebab kenapa Jogja disebut kota pendidikan. Sebenarnya pertanyaan kenapa ini saya jawab menurut analisa saya saja. Tidak berkaca pada sejarah yang sebenarnya. Tulisan ini hanya mengandalkan perasaan dan otak yang pas pasan :v Jadi, maaf maaf aja ye kalau misalkan salah haha

Ya begitu. Kalau melihat dari atmosfir kehidupan mahasiswa Jogja, kebanyakan mereka belajar serius (walau memang banyak juga yang gak). Tapi asli deh, suasana belajar yang mendukung itu sangatlah penting untuk menunjang semangat temen-temen dalam menuntut ilmu. Kenapa saya menyimpulkan banyak yang serius?

Saya adalah mahasiswa yang lumayan sering ngerjain tugas sambil nongkrong di luar. Kadang satu tempat makan itu isinya mahasiswa semua yang lagi ngerjain tugas kuliah atau tugas organisasi. Gak jarang kumpulan kelompok belajar dan kumpulan organisasi mahasiswa nongrong santai di rumah makan sambil bahas topik penting mereka masing-masing. Ini asik banget.

Di Jogja, temen-temen bisa buka laptop di mana aja (maksudnya gak gengsi). Pemandangan di kampus pun yang dibawa mahasiswa itu laptop, buku, map berkas. Sekitar itu saja.

Selain pemandangan mahasiswa sibuk dengan tugasnya, di Jogja temen-temen tidak akan kesulitan untuk mencari referensi buku mata kuliah. Karena banyak perguruan tinggi dan sekolah, maka fasilitas pendidikan pun sangat banyak. Akses literatur mudah ditemukan. Banyak perpustakaan atau tempat sewa buku di Jogja yang bisa dimanfaatkan oleh temen-temen pelajar dan mahasiswa yang memang membutuhkan referensi nugas. Ada Grhatama Pustaka di daerah Banguntapan yang super gede. Fasilitas lengkap. Enak untuk nyantai, ngerjain tugas dan nyari buku-buku kuliah ataupun umum. Ada juga perpustakaan kota Yogyakarta di daerah deket Gramedia. Itupun sering banyak mahasiswa nongkrong sambil buka laptop dan baca buku.

Selain perpustakaan, temen-temen juga bisa main ke taman baca masyarakat yang emang udah banyak tersebar di Jogja. Atau juga bisa main ke tempat penyewaan buku untuk nambah nambah sumber pustaka di tugas kalian.

Oh ya, kalau temen-temen gak bisa dapatkan apa yang temen-temen mau di perpustakaan di atas, kalian bisa explore  ke perpustakaan kampus lain yang ada di Jogja. Lha, emang bisa? Bisa dong. :D Jangan sungkan sungkan buat dateng ke perpus kampus lain yaa. Selain bisa tau kondisi literatur di sana, temen-temen juga bisa nambah kenalan misalnya :) asik pokoknya.

2. Biaya Murah

Banyak orangtua yang menyekolahkan anaknya di Jogjakarta. Jika ditanya alasannya apa, jawabannya rata-rata karena Jogja itu biaya hidupnya murah. Well, ini bener banget. Orangtua yang punya anak boros bisa menyekolahkan anaknya di Jogja, atau orangtua yang ekonomis banget juga biasanya menyekolahkan anaknya di Jogja. Biaya hidup di Jogja bisa dibilang murah bahkan menjadi salah satu wilayah dengan biaya hidup murah di Indonesia. Mulai dari biaya makan, biaya tempat tinggal, beli buku, photocopy, baju, sampai dengan tempat wisata banyak yang murah-murah. Murah tapi gak murahan.

Untuk biaya makan sendiri, dari pengalaman hidup kalau beli makan di luar dengan lauk yang biasa aja (kayak beli di angkringan) sekali makan bisa mulai dari harga Rp. 8000 udah sama ayam. Ya, minimal sehari kalau makan dua kali berarti cukup lah ya Rp. 16.000. Itu artinya dalam satu bulan kira-kira biaya buat makan kurang lebih Rp. 600.000. Gak terlalu mahal kan kalau dibandingkan dengan di Jakarta, Bandung, Surabaya ataupun kota lainnya? :D Belum lagi kalau temen-temen makan hanya pake sayur biasanya akan lebih murah lagi. Apalagi kalau temen-temen coba buat masak sendiri. Itutuh muraaaah banget. :v

Selain makan, biaya buat beli buku kuliah juga murah banget. Jogja punya tempat terpopuler buat berburu buku untuk para mahasiswa, Shoping Center Taman Pintar. Di sana temen-temen bisa menemukan semua jenis buku dari mulai novel, buku ngaji anak baru lahir (?), buku pendidikan, buku agama, buku teknologi, buku kesehatan, sampai pada koran-koran bekas buat bikin kliping semuanya ada di sana. Harga-harganya murah meriah. Tapi biasanya buku-buku di sini tidak semua original ataupun baru. Terkadang ada beberapa buku hasil photocopy-an (biasanya yang sudah tidak terbit lagi) atau buku bekas yang dijual kembali. Tapi, itu gak masalah yang penting kan kalau buat mahasiswa mah murah. HAHA

Nah, buat biaya ngekos ini juga terbilang murah. Di Jogja, masih ada loh harga kosan yang satu tahunnya Cuma 1,5 juta (kosan temen sendiri). Kosan bersih, aman, nyaman, sehat. Tapi sebenernya ini bervariasi, tergantung fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola kosan. Ah, tapi serius harga mewah di Jogja tidak akan sama dengan harga mewah di kota lain. Jogja itu nyaman di hati, nyaman di dompet :D

Selain biaya hidup yang murah, biaya liburan di Jogja juga sangat terjangkau. Jogja terkenal dengan kota pendidikan yang memiliki banyak tempat wisata. Enaknya, tempat wisata di Jogja ini banyak banget yang murah kalau kita mau explore. Murah, dan bagus. Bahkan banyak juga yang gratis (biasanya cuma bayar parkir). Yakin deh, gak akan nyesel kuliah di Jogja. Kuliah di Jogja itu berasa belajar sambil liburan. Dengan belajarnya kita di sini pun kita udah berasa kayak lagi holiday karena setiap pojok Jogja itu istimewa. J

3. Gaya Hidup Sederhana

Mahasiswa adalah manusia terpelajar, tidak pantas rasanya jika mahasiswa yang masih belajar hidup dengan gaya yang serba mewah. Sebagai seorang penuntut ilmu, meskipun mahasiswa itu sudah menjadi seorang yang kaya raya, tidak lah pantas jika berpenampilan mewah di depan gurunya sehingga mengungguli gurunya dalam gaya hidup. Soalnya gini ya, dosen-dosen ataupun guru-guru di Yogyakarta selalu berpenampilan sederhana. Mereka tidak memperlihatkan kemewahan yang dimiliki. Contohnya saja dalam hal kendaraan atau penampilan. Masih banyak dosen yang berangkat ke kampus hanya dengan menggunakan sepedah motor, kendaraan umum, atau bahkan sepedah. Walaupun memang beberapa dosen pasti ada yang berangkat menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil. Meskipun begitu, mereka selalu tampil sederhana dalam segi pakaian, apalagi make-up. Kebanyakan dosenku itu no makeup. Haha

Dengan lingkungan yang sederhana seperti ini, pastinya sangat memudahkan mahasiswa untuk menurunkan gengsi-nya. Mahasiswa tidak perlu mengikuti trend yang berlebihan sehingga bisa mengirit pengeluaran bulanan dan menambah penghasilan. Sesuai dengan hasil observasi selama kuliah, mungkin karena saking acuhnya mahasiswa Jogja terhadap penampilan, banyak dijumpai mahasiswa yang menggunakan baju tidak nyambung saat kuliah. Mereka tidak gaya, terkadang tidak terolesi oleh make-up sama sekali (untuk perempuan). Kenapa perempuan, ya karena rata-rata gaya penampilan itu lebih banyak di perempuan dan gaya kendaraan lebih banyak di laki-laki. Bener gak sih? :D Correct me if I'm wrong haha. Meskipun begitu, masih banyak mahasiswa Jogja yang menggunakan sepedah untuk berangkat ke kampus dan ini menjadi pemandangan yang biasa.

Di samping penampilan, tempat makan juga menjadi salah satu yang menentukan gaya hidup. Memang banyak tempat nongkrong keren di Jogja yang memang di desain sepertinya khusus untuk kalangan mahasiswa. Tapi meskipun begitu, angkringan, pecel lele, dan burjo tetap menjadi nomor satu untuk makan. Biasanya tempat-tempat keren hanya menjadi ladang penasaran aja alias untuk menghilangkan rasa penasaran mahasiswa terhadap tempat itu. Setelah mereka tau, pasti mereka balik lagi ke angkringan, pecel lele, burjo, atau tempat-tempat makan saung di Jogja. Makanya jangan heran, sekecil apapun angkringannya pasti akan selalu ada pembeli di sana.

4. Indonesia Banget

Kenapa Indonesia banget? Selain Jogja ada di Indonesia, Jogja juga terkenal dengan budaya yang sangat kental. Mulai dari orang-orang yang ramah, kuliner khas Jogja yang melimpah, sampai pada banyaknya simbol-simbol jawa di Yogyakarta (mbuh lah saya sendiri gak ngerti, tapi sepertinya iya). Selain itu yang membuat Jogja Indonesia banget adalah banyaknya pendatang dari seluruh belahan nusantara.

Yogyakarta yang menjadi Kota Pendidikan mengundang banyak pelajar untuk memutuskan belajar di sana. Selain mahasiswa, banyak juga pelajar SD, SMP, dan SMA yang berasal dari luar Jawa. Luar biasa kan? Gak ada universitas ataupun sekolah yang sepi peminat di sini. Mohon maaf aja nih, akademi-akademi kecil pun (yang sebelumnya belum pernah kita denger namanya) peminatnya gak cuma dari Jawa, tapi banyak juga dari pelosok tanah air. Ini istimewa nya Jogja. Jogja itu seperti wadah yang mempertemukan orang-orang dari seluruh penjuru nusantara. Selain bisa belajar bahasa Jawa, di Jogja juga bisa belajar bahasa Sunda, Maluku, Melayu, Ngapak, dan lain sebagainya karena di sana orangnya macam-macam. Cocok banget deh buat yang pengen dapet jodoh orang jauh haha

Selain banyaknya pendatang, yang membuat Jogja Indonesia banget itu adalah kelestarian budaya nya. Jogja sebagai  kota besar yang banyak dikunjungi para wisatawan, tentunya harus menyajikan atau menghidangkan apa yang khas dari Jogja. Jogja selalu punya banyak event menarik mulai dari event gratis sampai yang berbayar. Biasanya event gratis adalah buruan para mahasiswa pada akhir pekan. Kalian bisa dapetin acara gratis biasanya di 0 KM Malioboro, Jl. Malioboro, Alun-alun Selatan, ataupun di Taman Budaya Yogyakarta.

Untuk acara-acara di 0 KM, Jl. Maliobro, ataupun di Alun-alun Selatan biasanya harus nunggu event yang gede-gede kayak perayaan apa gitu. Nah, kalau di TBY sendiri hampir tiap minggu selalu ada pertunjukan seru gratis untuk dinikmati. Baik itu teater, musik tradisional, drama komedi, bazar dan masih banyak lagi. Mantap tenan dah.

5. Tempat Wisata Melimpah

Mahasiswa zaman now itu seneng banget buat ngabisin duit. Bukan buat beli buku. Bukan buat beli peralatan kosan. Tapi buat jalan jalan. Bukan sesuatu yang aneh di Jogja kalau di tempat wisata pasti ada mahasiswanya. Sekecil dan setidak tenar apapun tempat mainnya, tetep pasti ada pengunjungnya.

Saya adalah salah satu makhluk yang seneng banget dateng ke tempat wisata yang sepi pengunjung di Jogja. Harganya beragam, dari yang mulai gratisan, sampai yang bayar mahal. Yaa, namanya juga kota wisata.

Jadi, ketika temen-temen jenuh dengan atmosfir perkuliahan, kalian bisa dengan mudah untuk me-refresh semangat belajar. Terkadang untuk orang-orang kayak saya itu merasa kalau dengan tidurnya di kosan saja sudah berwisata. Kenapa? Karena tidur juga kita sudah di Jogja. Sudah di kota wisata. :v

Yaaa, minimal temen-temen bisa keliling Jogja menikmati lampu-lampu kendaraan malam. Yakin deh, itu sudah mengobati rasa kangen rumah. Ehehe

6. Mudah Menimba Ilmu Islam

Jogja adalah kota besar. Selain banyak event-event kebudayaan, Jogja juga punya segudang majelis ilmu Islam atau kajian. Hampir setiap masjid di Jogja pasti ada kajiannya. Biasanya majelis ini banyak sekali diburu para mahasiswa untuk menimba lebih banyak lagi ilmu agama. Sebenarnya gak cuma di masjid-masjid kajian diadakan, ada juga di gedung-gedung kampus yang dijadikan sebagai seminar cuma-cuma ataupun bayar, atau di tempat-tempat yang memang biasanya dipakai untuk kajian.

Hampir setiap masjid kampus di Yogyakarta selalu mengadakan kajian harian subuh dan sore, mingguan, bulanan ataupun menggelar tabligh akbar untuk memperingati hari-hari tertentu. Tempat lain selain masjid kampus yang biasanya mengadakan kajian adalah Masjid Nurul Ashri Deresan, Masjid Jogokaryan, Masjid Syuhada, Masjid Diponegoro Balaikota, Masjid Uzlifatil Jannah, Teras Dakwah, Omah Dakwah, dan masih banyak lagi yang gak bisa disebutkan karena lupa :D

Pengajiannya pun tidak main-main. Banyak pemateri-pemateri nasional yang biasanya mengisi yang gak bisa disebut satu persatu. Di Jogja, selain ilmu pengetahuan umum temen-temen mahasiswa juga bisa belajar agama dengan mudah. Meskipun tidak punya kesempatan mondok atau nyantren, temen-temen bisa ngaji rutin setiap hari.

Alhamdulillaah karena banyaknya kajian di Jogja dengan materi dan pemateri-pemateri yang luar biasa, salah satu teman saya mengakui bahwa Jogja menjadi tempatnya hijrah ke kehidupan yang lebih baik. Jogja menjadi tempatnya menjemput hidayah. Terlihat sekali perubahannya dari awal masuk kuliah sampai saat ini dia selalu memperbaiki dirinya.

So, jangan takut kuliah di Jogja gak bisa ngaji. Nah, selain kajian-kajian, banyak juga pesantren-pesantren yang bisa dijadikan tempat belajar untuk mahasiswa Jogja. Sembari menimba ilmu di kampus, bisa juga menimba ilmu di Ma'had atau pondok. Seperti Pesantren Nurul Ummah, Pesantren Luqmaniyah, Pesantren Krapyak, Pesantren Daarus Sholihat, Pesantren Ahmad Dahlan UAD, Ma'had Ali bin Abi Thalib UMY, Pesantren Wahid Hasyim, dan lain-lainnya sampai daerah terdepan, terluar, dan terpencil di Yogyakarta. :D

7. Kendaraan Mudik Serba Ada

Karena termasuk ke dalam kota bersar di Indonesia, tidak heran Jogja punya semua armada yang bisa ditempuh untuk menuju kampung kepulangan. Banyak mahasiswa yang datang ke Jogja untuk belajar. Secara otomatis akan banyak juga mahasiswa yang mudik ketika hari libur panjang atau hari libur besar.

Yang tidak ada di Jogja itu mungkin adalah kapal dan pelabuhannya. Tapi mulai dari kendaraan bus umum, kereta, juga pesawat semua bisa mampir di Jogja.

Mahasiswa dari pulau manapun bisa dengan mudah menuju Jogja jika sudah mendarat di Bandara Adi Sucipto atau di Terminal Giwangan dan Jombor, atau Stasiun Tugu dan Lempuyangan. Jadi, bagi mahasiswa lintas pulau tidak perlu untuk galau memikirkan bagaimana caranya mudik ataupun berangkat.

8. Gak Macet

Siapa di sini yang suka macet? Saya kira macet adalah hal yang dihindari oleh orang-orang yang akan pergi ke luar agar bisa sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu dan selamat tanpa dibikin kesyel. Banyak orang yang kurang sabar jika dihadapkan dengan kemacetan. Belum lagi mereka akan pergi ke suatu tempat yang diburu oleh waktu. Pastinya macet ini menjadi hal yang paling dihindari dan tidak disukai. Nah, temen-temen tidak akan merasakan kemacetan yang berarti jika kuliah di Yogyakarta.

Kemacetan di Yogyakarta hanya akan disebabkan oleh lampu merah, pada waktu tertentu serta tempat-tempat tertentu. Kemacetan cukup banyak terjadi biasanya pada saat musim liburan tiba. Hal ini terjadi karena Yogyakarta juga merupakan salah satu provinsi dengan destinasi wisata yang bermacam dan menarik. Jadi, jika teman-teman mahasiswa ingin tinggal jauh dari kampus pun itu tidak masalah. Karena Yogyakarta ini sangat ramah terhadap pelajar dan mahasiswa.

9. Terdapat Asrama Mahasiswa Daerah

Sepertinya ku harus mengulang lagi bahwa Jogja itu adalah kota yang penghuninya datang dari penjuru Nusantara. Maka tidak heran jika saat kita ke rumah makan akan banyak orang yang bicara bahasa Ngapak, bahasa Sunda, bahasa Kalimantan, bahasa Bangka, bahasa Bali, dan bahasa-bahasa lainnya. Biasanya itu akan ditemukan di rumah makan yang lokasinya dekat dengan perguruan tinggi atau pemukiman mahasiswa.

Munculnya bahasa-bahasa luar Jawa di Jogja menandakan bahwa adanya perkumpulan orang-orang yang berasal dari daerah yang sama. Jogjakarta sangat ramah dengan pendatang baru. Banyak asrama mahasiswa daerah untuk menjadi salah satu alternatif tempat tinggal bagi mahasiswa baru sebelum ia menemukan tempat tinggal atau kos sendiri. Biasanya asrama mahasiswa daerah ini boleh ditinggali oleh mahasiswa tertentu asal si mahasiswa tersebut harus aktif di organisasi daerahnya.

Jadi, jangan pernah merasa sendiri ketika di Jogja. Karena kamu pasti akan punya banyak keluarga yang datang dari tempat yang sama.

Enaknya lagi, rata-rata asrama mahasiswa ini benar-benar digratiskan oleh pemerintahnya dan biasanya dengan fasilitas yang sudah memadai. Terdapat aula, kamar tidur, ruang tamu, dll yang bisa dimanfaatkan dengan baik.

Adapun beberapa asrama mahasiswa yang pernah kutemui di Jogja adalah asrama mahasiswa Galuh Ciamis, asrama Kuningan, asrama Jawa Barat, asrama Bangka, asrama Kepulauan Riau, asrama Sumatra Barat, asrama NTT, asrama Banyuasin, asrama Papua, terus apa lagi yaa? Lupa :D tapi serius itu banyak banget.

Pokoknya asyik sekali deh.

Jadi, gimana nih? Sudah tertarik untuk kuliah di Jogja? Sudah. Jangan lama-lama. Daftarkan diri di institusi pendidikan di Jogja secepatnya. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun