Mohon tunggu...
Lyfe

9 Alasan Kenapa Kamu harus Kuliah di Yogyakarta

1 Oktober 2018   09:21 Diperbarui: 1 Oktober 2018   09:51 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain perpustakaan, temen-temen juga bisa main ke taman baca masyarakat yang emang udah banyak tersebar di Jogja. Atau juga bisa main ke tempat penyewaan buku untuk nambah nambah sumber pustaka di tugas kalian.

Oh ya, kalau temen-temen gak bisa dapatkan apa yang temen-temen mau di perpustakaan di atas, kalian bisa explore  ke perpustakaan kampus lain yang ada di Jogja. Lha, emang bisa? Bisa dong. :D Jangan sungkan sungkan buat dateng ke perpus kampus lain yaa. Selain bisa tau kondisi literatur di sana, temen-temen juga bisa nambah kenalan misalnya :) asik pokoknya.

2. Biaya Murah

Banyak orangtua yang menyekolahkan anaknya di Jogjakarta. Jika ditanya alasannya apa, jawabannya rata-rata karena Jogja itu biaya hidupnya murah. Well, ini bener banget. Orangtua yang punya anak boros bisa menyekolahkan anaknya di Jogja, atau orangtua yang ekonomis banget juga biasanya menyekolahkan anaknya di Jogja. Biaya hidup di Jogja bisa dibilang murah bahkan menjadi salah satu wilayah dengan biaya hidup murah di Indonesia. Mulai dari biaya makan, biaya tempat tinggal, beli buku, photocopy, baju, sampai dengan tempat wisata banyak yang murah-murah. Murah tapi gak murahan.

Untuk biaya makan sendiri, dari pengalaman hidup kalau beli makan di luar dengan lauk yang biasa aja (kayak beli di angkringan) sekali makan bisa mulai dari harga Rp. 8000 udah sama ayam. Ya, minimal sehari kalau makan dua kali berarti cukup lah ya Rp. 16.000. Itu artinya dalam satu bulan kira-kira biaya buat makan kurang lebih Rp. 600.000. Gak terlalu mahal kan kalau dibandingkan dengan di Jakarta, Bandung, Surabaya ataupun kota lainnya? :D Belum lagi kalau temen-temen makan hanya pake sayur biasanya akan lebih murah lagi. Apalagi kalau temen-temen coba buat masak sendiri. Itutuh muraaaah banget. :v

Selain makan, biaya buat beli buku kuliah juga murah banget. Jogja punya tempat terpopuler buat berburu buku untuk para mahasiswa, Shoping Center Taman Pintar. Di sana temen-temen bisa menemukan semua jenis buku dari mulai novel, buku ngaji anak baru lahir (?), buku pendidikan, buku agama, buku teknologi, buku kesehatan, sampai pada koran-koran bekas buat bikin kliping semuanya ada di sana. Harga-harganya murah meriah. Tapi biasanya buku-buku di sini tidak semua original ataupun baru. Terkadang ada beberapa buku hasil photocopy-an (biasanya yang sudah tidak terbit lagi) atau buku bekas yang dijual kembali. Tapi, itu gak masalah yang penting kan kalau buat mahasiswa mah murah. HAHA

Nah, buat biaya ngekos ini juga terbilang murah. Di Jogja, masih ada loh harga kosan yang satu tahunnya Cuma 1,5 juta (kosan temen sendiri). Kosan bersih, aman, nyaman, sehat. Tapi sebenernya ini bervariasi, tergantung fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola kosan. Ah, tapi serius harga mewah di Jogja tidak akan sama dengan harga mewah di kota lain. Jogja itu nyaman di hati, nyaman di dompet :D

Selain biaya hidup yang murah, biaya liburan di Jogja juga sangat terjangkau. Jogja terkenal dengan kota pendidikan yang memiliki banyak tempat wisata. Enaknya, tempat wisata di Jogja ini banyak banget yang murah kalau kita mau explore. Murah, dan bagus. Bahkan banyak juga yang gratis (biasanya cuma bayar parkir). Yakin deh, gak akan nyesel kuliah di Jogja. Kuliah di Jogja itu berasa belajar sambil liburan. Dengan belajarnya kita di sini pun kita udah berasa kayak lagi holiday karena setiap pojok Jogja itu istimewa. J

3. Gaya Hidup Sederhana

Mahasiswa adalah manusia terpelajar, tidak pantas rasanya jika mahasiswa yang masih belajar hidup dengan gaya yang serba mewah. Sebagai seorang penuntut ilmu, meskipun mahasiswa itu sudah menjadi seorang yang kaya raya, tidak lah pantas jika berpenampilan mewah di depan gurunya sehingga mengungguli gurunya dalam gaya hidup. Soalnya gini ya, dosen-dosen ataupun guru-guru di Yogyakarta selalu berpenampilan sederhana. Mereka tidak memperlihatkan kemewahan yang dimiliki. Contohnya saja dalam hal kendaraan atau penampilan. Masih banyak dosen yang berangkat ke kampus hanya dengan menggunakan sepedah motor, kendaraan umum, atau bahkan sepedah. Walaupun memang beberapa dosen pasti ada yang berangkat menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil. Meskipun begitu, mereka selalu tampil sederhana dalam segi pakaian, apalagi make-up. Kebanyakan dosenku itu no makeup. Haha

Dengan lingkungan yang sederhana seperti ini, pastinya sangat memudahkan mahasiswa untuk menurunkan gengsi-nya. Mahasiswa tidak perlu mengikuti trend yang berlebihan sehingga bisa mengirit pengeluaran bulanan dan menambah penghasilan. Sesuai dengan hasil observasi selama kuliah, mungkin karena saking acuhnya mahasiswa Jogja terhadap penampilan, banyak dijumpai mahasiswa yang menggunakan baju tidak nyambung saat kuliah. Mereka tidak gaya, terkadang tidak terolesi oleh make-up sama sekali (untuk perempuan). Kenapa perempuan, ya karena rata-rata gaya penampilan itu lebih banyak di perempuan dan gaya kendaraan lebih banyak di laki-laki. Bener gak sih? :D Correct me if I'm wrong haha. Meskipun begitu, masih banyak mahasiswa Jogja yang menggunakan sepedah untuk berangkat ke kampus dan ini menjadi pemandangan yang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun