6. Mudah Menimba Ilmu Islam
Jogja adalah kota besar. Selain banyak event-event kebudayaan, Jogja juga punya segudang majelis ilmu Islam atau kajian. Hampir setiap masjid di Jogja pasti ada kajiannya. Biasanya majelis ini banyak sekali diburu para mahasiswa untuk menimba lebih banyak lagi ilmu agama. Sebenarnya gak cuma di masjid-masjid kajian diadakan, ada juga di gedung-gedung kampus yang dijadikan sebagai seminar cuma-cuma ataupun bayar, atau di tempat-tempat yang memang biasanya dipakai untuk kajian.
Hampir setiap masjid kampus di Yogyakarta selalu mengadakan kajian harian subuh dan sore, mingguan, bulanan ataupun menggelar tabligh akbar untuk memperingati hari-hari tertentu. Tempat lain selain masjid kampus yang biasanya mengadakan kajian adalah Masjid Nurul Ashri Deresan, Masjid Jogokaryan, Masjid Syuhada, Masjid Diponegoro Balaikota, Masjid Uzlifatil Jannah, Teras Dakwah, Omah Dakwah, dan masih banyak lagi yang gak bisa disebutkan karena lupa :D
Pengajiannya pun tidak main-main. Banyak pemateri-pemateri nasional yang biasanya mengisi yang gak bisa disebut satu persatu. Di Jogja, selain ilmu pengetahuan umum temen-temen mahasiswa juga bisa belajar agama dengan mudah. Meskipun tidak punya kesempatan mondok atau nyantren, temen-temen bisa ngaji rutin setiap hari.
Alhamdulillaah karena banyaknya kajian di Jogja dengan materi dan pemateri-pemateri yang luar biasa, salah satu teman saya mengakui bahwa Jogja menjadi tempatnya hijrah ke kehidupan yang lebih baik. Jogja menjadi tempatnya menjemput hidayah. Terlihat sekali perubahannya dari awal masuk kuliah sampai saat ini dia selalu memperbaiki dirinya.
So, jangan takut kuliah di Jogja gak bisa ngaji. Nah, selain kajian-kajian, banyak juga pesantren-pesantren yang bisa dijadikan tempat belajar untuk mahasiswa Jogja. Sembari menimba ilmu di kampus, bisa juga menimba ilmu di Ma'had atau pondok. Seperti Pesantren Nurul Ummah, Pesantren Luqmaniyah, Pesantren Krapyak, Pesantren Daarus Sholihat, Pesantren Ahmad Dahlan UAD, Ma'had Ali bin Abi Thalib UMY, Pesantren Wahid Hasyim, dan lain-lainnya sampai daerah terdepan, terluar, dan terpencil di Yogyakarta. :D
7. Kendaraan Mudik Serba Ada
Karena termasuk ke dalam kota bersar di Indonesia, tidak heran Jogja punya semua armada yang bisa ditempuh untuk menuju kampung kepulangan. Banyak mahasiswa yang datang ke Jogja untuk belajar. Secara otomatis akan banyak juga mahasiswa yang mudik ketika hari libur panjang atau hari libur besar.
Yang tidak ada di Jogja itu mungkin adalah kapal dan pelabuhannya. Tapi mulai dari kendaraan bus umum, kereta, juga pesawat semua bisa mampir di Jogja.
Mahasiswa dari pulau manapun bisa dengan mudah menuju Jogja jika sudah mendarat di Bandara Adi Sucipto atau di Terminal Giwangan dan Jombor, atau Stasiun Tugu dan Lempuyangan. Jadi, bagi mahasiswa lintas pulau tidak perlu untuk galau memikirkan bagaimana caranya mudik ataupun berangkat.
8. Gak Macet