Kami menulis artikel untuk mengapresiasi anak kami yang bernama Samantha dengan usahanya untuk tampil maksimal dalam pentas ballet di panggung. Awal mula kami mendaftarkan Samantha ballet karena Samantha suka meluruskan kaki ke kanan dan ke kiri (streching) , dan waktu itu secara tidak sengaja, Samantha melihat video di Youtube dan menirukan gerakan ballet.
Kemudian kami menayakan apakah Samantha menyukai gerakan pada saat dia menirukan gerakan di Youtube, kemudian Samantha menjawab bahwa dia sangat menyukainya. Lalu pada saat itu Kami mencari studio ballet dan guru Ballet untuk mengajarkan Samantha gerakan ballet.
Mengapa latihan Ballet itu penting, beberapa alasannya:
1) Balet merupakan  latihan fisik yang luar biasa.Â
Di semua tingkatan, balet melibatkan seluruh tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki, dengan setiap latihan  melatih kelompok otot yang berbeda.
2) Melatih komunikasi dengan gerakan Ballet
Salah satu hal hebat tentang pertunjukan balet adalah betapa efektifnya menceritakan kisah tanpa kata-kata. Menggunakan semua gerakan tubuh untuk berkomunikasi tanpa bicara dengan expresi yang menarik. Ballet akan membantu Anda membantuk postur tubuh yang indah dan on point.
3) Balet setiap hari membantu mengembangkan postur tubuh sehari-hari yang benar.Â
Ballet meningkatkan keseimbangan dan koordinasi dan meningkatkan kesadaran tentang cara Anda berdiri, duduk, atau berjalan dalam kehidupan sehari-hari.
Sewaktu Covid melanda, semua sekolahan di Amerika melakukan home schooling bagi semua murid murid dan proses belajar mengajar dilakukan secara online. Hal tersebut  membuat anak-anak kurang bersosialisasi dan menjadi pemalu.Â
Maka dari itu, Samantha menjadi anak yang sangat pemalu. Itu menjadi PR buat kami sebagai orangtua untuk meningkatkan kepercayaan diri pada Samantha, dan membetikan kesempatan untuk Samantha melakukan apa yang dia suka selama itu positif.Â
Kadang sebagai orangtua harus ikut andil dalam kegiatan anak untuk meningkatkan semangat dan kreativitas anak. Contohnya pada saat latihan ballet dirumah, terkadang Samantha mengajak Ayahnya untuk mengikuti gerakannya, Â seolah-olah Samantha menjadi gurunya dan Ayahnya menjadi muridnya yang mengikuti gerakannya. Bahkan Ayahnya pun di minta untuk mengenakan rok seolah-olah itu kostum Ballet. Setelah itu Samantha mengambil lipstics Bundanya untuk di rias di bibir Ayahnya. Setelah itu barulah Samantha menari dan Ayahnya mengikuti gerakannya. Â
Seandainya waktu bisa di putar ulang, mungkin kami sebagai orangtua ingin merasakan untuk berlatih Ballet supaya kelak kami bisa melakukannya dengan anak kami dan bisa mengajatkan gerakan-gerakan yang spesifik, dan pastinya akan menjadi sangat menyenangkan bila dilakukan bersama.Â
Kesimpulan
Sesibuk apapun kami sabagai orangtua, sebisa mungkin menyediakan waktu untuk anak bermain, berkreatifitas, dan menciptakan kenangan atau memory bersama anak karena waktu tidak bisa di putar kembali, dan masa kelucuan anak akan pudar dengan ber-iringnya waktu, Kami yakin ketika anak dewasa, akan mengingat waktu-waktu indah bermain bersama Orangtuanya. Dan sesuatu yang paling berharga adalah Waktu bersama keluarga. Semangat untuk semua Para Orangtua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H