Sewaktu Covid melanda, semua sekolahan di Amerika melakukan home schooling bagi semua murid murid dan proses belajar mengajar dilakukan secara online. Hal tersebut  membuat anak-anak kurang bersosialisasi dan menjadi pemalu.Â
Maka dari itu, Samantha menjadi anak yang sangat pemalu. Itu menjadi PR buat kami sebagai orangtua untuk meningkatkan kepercayaan diri pada Samantha, dan membetikan kesempatan untuk Samantha melakukan apa yang dia suka selama itu positif.Â
Kadang sebagai orangtua harus ikut andil dalam kegiatan anak untuk meningkatkan semangat dan kreativitas anak. Contohnya pada saat latihan ballet dirumah, terkadang Samantha mengajak Ayahnya untuk mengikuti gerakannya, Â seolah-olah Samantha menjadi gurunya dan Ayahnya menjadi muridnya yang mengikuti gerakannya. Bahkan Ayahnya pun di minta untuk mengenakan rok seolah-olah itu kostum Ballet. Setelah itu Samantha mengambil lipstics Bundanya untuk di rias di bibir Ayahnya. Setelah itu barulah Samantha menari dan Ayahnya mengikuti gerakannya. Â
Seandainya waktu bisa di putar ulang, mungkin kami sebagai orangtua ingin merasakan untuk berlatih Ballet supaya kelak kami bisa melakukannya dengan anak kami dan bisa mengajatkan gerakan-gerakan yang spesifik, dan pastinya akan menjadi sangat menyenangkan bila dilakukan bersama.Â
Kesimpulan
Sesibuk apapun kami sabagai orangtua, sebisa mungkin menyediakan waktu untuk anak bermain, berkreatifitas, dan menciptakan kenangan atau memory bersama anak karena waktu tidak bisa di putar kembali, dan masa kelucuan anak akan pudar dengan ber-iringnya waktu, Kami yakin ketika anak dewasa, akan mengingat waktu-waktu indah bermain bersama Orangtuanya. Dan sesuatu yang paling berharga adalah Waktu bersama keluarga. Semangat untuk semua Para Orangtua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H