Agar  rasa canggung itu hilang, dia segera mengakrabkan diri dengan teman-teman Panji lewat obrolan ringan seputar  musik dan film.  Bahkan Camia dan Emily  tak menyangka kalau Larasati  tahu Uverworld, grup rock Jepang  yang disukai banyak anak muda di sana.
"Itu musiknya seperti J-Rock ," ujar Panji .
"J-Rock yang mengikuti dia ," potong Tining cepat.
"Uverworld dibentuk 2005 , kalau J-Rock  lahirnya 9 November 2003," Panji menunjukkan bukti siapa yang lebih dulu.
"Iya, percaya saja Ning, dia anggota J-Rock Star," Lukman menengahi.
Camia meminta Panji memutarkan  lagu-lagu J-Rock. Dia dan Emily mendengarkan beberapa saat  lalu saling  melempar senyum. Setelah itu keduanya berbicara dalam bahasa Jepang sambil mengangguk-angguk. Teman-teman Panji yang lain menunggu kalimat yang akan diucapkan.
"Bagaimana ?" Tining mendesaknya untuk berkomentar.
"Iya, memang mirip. Genre musiknya sama," Emily yang memberikan ulasan.
Pembicaraan mereka pun beralih ke anime, model rambut, fashion  dan makanan Jepang.  Meskipun mereka menyudahi makan malam , pembicaraan tentang Jepang masih terus berlanjut.  Lagu J-Rock  pun diganti dengan lagu-lagu dari grup band Jepang lainnya seperti Versailles, Luna Sea dan No Regret Life. Panji nampaknya sengaja ingin menunjukkan selera musiknya kepada kedua gadis Jepang itu. Tidakkah dia teringat sekejap saja pada Daniel dan dua anak perempuannya yang masih tinggal di Jepang dengan Ibunya.
"Kalian aku tinggal dulu ya !" pamit Larasati pada teman-teman Panji. "Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan malam ini."
Di dalam kamarnya dia tidak melakukan apa-apa kecuali melihat kembali foto-fotonya dengan Daniel tiga tahun lalu ketika mengajaknya menonton Ramayana Ballet, lava tour, menikmati sunrise di Borobudur dan sunset di Prambanan serta jalan-jalan di sepanjang Malioboro untuk membeli souvenir. Â