Mendaki adalah olahraga ekstrem yang cukup di minati dari segala kalangan. Mungkin karena proses nya yang sangat menyenangkan dan menyejukan hati, ya walaupun akan cukup banyak tenaga yang harus di keluarkan untuk menelusuri trek demi trek yang kadang naik dan kadang landai. Tapi semua itu akan terbayar lunas apabila berbonus puncak dan cakrawala garis kuning yang  siapapun akan tergoda jika bisa melihatnya.
Untuk kalian yang sudah sering ke Gunung Gede Pangrango. Mungkin sudah tidak akan asing lagi dengan sabana seperti surga yang di namakan Surya Kencana. Ya, bagaimana tidak di katakan layaknya surga.Â
Hamparan bunga Edelwish terhampar luas, bukit-bukit menjunjung tinggi di kanan kiri menawarkan kegagahan dan kesejukannya, Â serta megahnya Surya Kencana yang layaknya istana tersembunyi di atas Gunung.
Namun, kendati begitu di balik berjuta-juta keindahannya. Akan ada saja misteri yang terkuak di dalam nya. Contohnya pada saat kemarin Putri ke Gunung Gede Pangrango.Â
Akibat teman sompral di Gunung atau bisa di sebut tidak menjaga lisan dengan baik, pendakian putri dan ke empat tempatnya sempat terancam histeris.
Putri berangkat dari Jakarta jumat malam dan tiba di Basecamp subuh. Mereka berlima yang di antaranya ada ; Putri, Sese, Lala, Andi dan Temo. Â mulai ngetrek pagi hari via jalur Putri. Awalnya biasa-biasa saja, pendakian berjalan lancar tanpa kendala, hanya saja mungkin karena kurang olahraga mereka semua jadi mudah lelah.
Di pendakian kali ini, yang paling senior hanya Temo. Sisanya pendaki pemula, namun Putri sebelumnya sudah pernah naik ke Semeru yang merupakan Gunung pertama kali di pijak oleh kakinya begitupun sama hal nya dengan Andri. Sedangkan Sese dan Lala, ini adalah pendakian pertama kalinya untuk mereka.
Pos satu terlewati, pos dua terlewati dan Seterusnya pun begitu. Kendalanya hanya satu, mudah lelah. Dan kebanyakan istirahat.
Sebetulnya sah-sah saja jika pelan-pelan, kan ada kata-katanya juga ; Alon-Alon asal kelakon. Bebarapa kali break, minum dan tidur adalah kebiasaannya Putri dan Lala. Berbeda dengan Sese yang lebih cepat dan lebih dulu dari mereka semua, mungkin karena terlalu bersemangat. Maklum ini pendakian pertama untuk dirinya.
Ujung pohon sudah terlihat, dan itu adalah kode bahwa beberapa langkah lagi mereka akan menginjakan kaki di Surken atau Surya kencana.