Mohon tunggu...
Yulyani Dewi
Yulyani Dewi Mohon Tunggu... -

just ordinary woman, but love art and writing very much. And crazy writer, everyday full of inspiration for me...this is my full note at FB Yulyani Dewi Satu Full ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dia Berselingkuh, tapi Kumaafkan karena….. C.I.N.T.A

4 Oktober 2010   08:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AP : Terkadang kita harus memperjuangkan apa apa yang patut diperjuangkan disela kebeningan hati seorang perempuan....

ZB : kasihan deh sama orang yang selalu mengagungkan cinta pada sesama makhluk, kalau menurut saya apapun itu rujuk or nikah landasannya adalah IBADAH /MENGABDI karena ALLAH, konsekensinya mau susah senang kalau dasarnya/ niatnya ibadah , maka akan terus dijalani karena yang dituju bukan kenikmatan/kesenangan dunia tapi reward nya di akherat kelak, zaman kakek nenek kita yg kawin dipaksa tapi langgeng ,karena salah satunya punya niat PENGABDIAN

AK : lebih baik mencegah drpd mengobati, jika sudah terjadi luka sembuhpun tetap membekas, caranya : berpandai-pandailah mengenal dan menciptakan variasi dalam kehidupan sehari-hari yang sedang dijalani, pada dasarnya manusia cepat sekali bosan & cenderung mencoba sesuatu yang baru, jika itu sdh terjadi itu salah kita sendiri tidak mengenal dgn baik pasangan kita sejak awal, bukankah Tuhan memberi akal utk berfikir, hati untuk merasakan.....................walahuallam

Sebetulny kaum Adam itu simple rutinitasnya yang paling dominan adalah mencari uang, jika pulang ke rumah melihat si hawa berdandan cantik & harum baunya serta urusan ranjang tetap hot, melayani segala sesuatu yang di inginkan Adam dengan baik.......95% Adam tak selingkuh, tapi pulang kerja capek istri mecucu, urusan ranjang gaya patung........siap2 bye...bye darling I'M selingkuh.

Solusinya : apa kamu masih punya keyakinan bahwa pasanganmu tidak akan selingkuh lagi ?, selingkuh hampir 99% urusan ranjang ato ketidakpuasan suasana dirumah ( kemungkinan kecil), jika yang biasanya tiap hari makan pecel, kemudian makan rawon akalnya bisa membedakan maka kecenderungannya 95% akan terus mencoba mencoba besok akan mencoba stik daging ato apa lama kelamaan akan menjadi hobi

jangankan seperti itu, apapun umat muslim melakukan sesuatu pasti baca bismillah hirohhman nirohhim ( dengan atas nama Allah yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).............tp kemudian tahukah kamu jika bacaan itu di pake hal yg buruk ato baik, orang maling aja baca lafal itu " bismillah smoga gak ketangkap" itupun Tuhan berkehendak ya ndak ketangkap. Ingat pada dasarnya manusia jangankan tiap tahun, tiap detik pun hati pikirannya bisa berubah secepat kilat, jadi jangan berharap banyak tentang komitmen, coba kamu perhatikan adam-hawa memiliki komitmen kepada Tuhan tidak akan makan buah kuldi tapi apa kenyataannya mereka tetap memakannya dan diturunkan ke bumi.

Komentar-komentar menarik membuat berbagai macam kesimpulan di kepala saya dan pertanyaan serta kesimpulan tentu saja.

Bahwa benarkah selalu harus perempuan yang mengalah?, benarkah selalu ada maaf dalam setiap perselingkuhan oleh salah satu pihak pasangan? tapi jika ada laki-laki atau perempuan yang bisa menerima kembali pasangannya setelah perselingkuhan itu adalah Anugrah tak terhingga dlm sebuah keluarga, dia tidak hanya melihat kepentingannya tapi juga kepentingan yg lainnya terutama adalah menyelamatkan mahligai yg telah dibangun, dan komitmenya pada Tuhan.

Dari banyak komentar berapa banyak komentar terutama dari bapak-bapak yang begitu memojokkan perempuan.

Kalau bisa saya garis bawahi, bahwa perselingkuhan adalah masalah bagaimana kita menghargai sebuah komitmen yang kita bangun tidak hanya antara kita dan pasangan pengantin kita namun juga oleh Allah, karena komitmen di bangun melalui persaksian antara Tuhan dan Manusia. Pertanggung jawaban pernikahan itu adalah antar manusia langsung dengan Tuhannya bukan hanya manusia dengan manusia.

Lalu apakah komitmen yang kita bangun dengan Tuhan harus kita abaikan, lukai, dan remehkan?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun