Mohon tunggu...
Yulyani Dewi
Yulyani Dewi Mohon Tunggu... -

just ordinary woman, but love art and writing very much. And crazy writer, everyday full of inspiration for me...this is my full note at FB Yulyani Dewi Satu Full ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dia Berselingkuh, tapi Kumaafkan karena….. C.I.N.T.A

4 Oktober 2010   08:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Beberapa hari Papanya anak-anak tidak pulang, komunikasi kami terputus, minggu lalu dia pulang lalu mengemasi pakaian dan pergi lagi" kali ini dengan menangis

Atau yang paling dramatis .............

"Kuputuskan bercerai karena dia selingkuh, ini soal harga diri"

Perselingkuhan benarkah indah, seperti yang dengan ringan diucapkan dalam berbagai komentar orang ketika beberapa saat yang lalu saya sempat beropini di status FB saya sebagai berikut :

"Selingkuh ? Selingan Asyik Keluarga Utuh, Benarkah?. Jk ini pernah dilakukan pasangan kita, bisakah kita memaafkan dan melupakan serta kembali menjalin hubungan seperti sedia kala?, kekuatan apa yg jadi alasan?Anak-anakkah?.Kasihan sekali jika hanya Anak-anak yg dijadikan alasan. Harusnya kita mencari diseluruh celah hati, masih adakah rasa cinta terselip disana? Karena cinta yg tulus selalu bisa memaafkan apapun, sekalipun itu pedih mengiris hati "

Dan berapa komentar menarik dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang heboh berkomentar di status saya beberapa di antaranya sebagai berikut :

VD : karena di hati wanita selalu ad maaf tiada batas...Sebuah keluarga hebat bukan karena seorang laki2 tapi karena ada wanita tangguh di dalamnya..

SH :

Durung tau bu...jo sampek kali..SELINGKUH

Selingan Enak Lihat...

Indahnya..

Nggak tau akibatnya Gak akan tahan lama Keluarga Ujungnya Hancur..

TBP : Sebagian besar memang alasan anak (kalau anak2 masih kecil), krn anak ga bs dipersalahkan masa depannya gara2 kehancuran ortunya tp jika anak2 dah gede biasanya mmng sulit tuk memaafkan...

@VD: Pernyataan komen and terlalu meninggikan dan membenarkan kaum anda sndr "negara bisa hancur karena perempuan". Jgn menyalahkan gender tertentu, semua ikut andil.

Kadang keterpaksaan untuk kebaikan lebih baik dari pada menimbulkan kehancuran, siapa tahu di kemudian hari akan benar-benar jadi lebih baik. Berapa banyak dulu pasangan yang dinikahkan oleh org tua tanpa dasar cinta banyak yang tentram hidupnya, mawadah dan warohmah. Brp banyak anak-anak yang jadi korban broken home karena perceraian ortunya (biasanya mereka ditinggal dari kecil). Memang Allah tidak melarang untuk bercerai tapi juga sangat membencinya. So semua kembali ke masing-masing person menyikapi hal itu.

Apa dasarnya mereka yg dijodohin mau menikah? Kadang mereka pun tidak saling mengenal sebelumnya. Mungkin ibu tinggal di jaman yang sudah maju, semua mesti lewat tahap pacaran dulu, berapa banyak coba, pasangan-pasangan jaman dulu yang dijodohkan berakhir dengan perceraian? dibadingkan pasangan sekarang yg melalui tahap pacaran tp berujung cerai? Seiring berjalannya wkt cinta itu pasti timbul dan apakah di Islam pun mengenal pacaran? 1 hal lagi, zina itu kalau gak resmi bu! Setelah mengucapkan akad nikah disertai saksi dan disahkan mk sah dan berhak pula mereka melakukan hubungan suami istri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun