Di era modern seperti sekarang eksistensi kebudayaan asli Indonesia sudah mulai luntur oleh budaya-budaya asing yang berhasil masuk ke Indonesia dan membuat masyarakat terutama generasi muda lebih tertarik untuk mengikuti trend kebudayaan asing tersebut dari pada budaya asli Indonesia.Â
Memang tidak ada salahnya, karena sebagai manusia harus bisa berkembang mengikuti zaman, namun jangan sampai lupa bahwa Indonesia mempunyai kebudayaan sendiri yang harus ikut serta dijaga agar tetap terjaga eksistensinya.Â
Sudah saatnya sadar dan membuka mata bahwa sebenarnya kebudayaan yang dimiliki Indonesia tidak kalah dengan kebudayaan asing dan sebagai warga yang baik harus bangga memilikinya, seperti Tari Pagar Pengantin yang berasal dari Palembang satu ini.
Tari Pagar Pengantin merupakan tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai unsur seni sastra dan budaya yang indah, Tari  Pagar Pengantin ini biasanya dilakukan untuk acara resepsi pernikahan yang pada umumnya menggunakan adat Palembang.Â
Tari Pagar Pengantin diciptakan atas permintaan pemerintah daerah Kabupaten Komering yaitu OKU (Ogan Kemering Ulu) dan OKI (Ogan Komering Ilir) yang menginginkan adanya tarian penyambutan sebagai cir khas daerah yang bisa dibanggakan oleh masyarakat setempat.Â
Dalam proses penciptaanya, ada beberapa gerakan yang dengan tarian penyambutan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan lainnya, seperti Tari Tanggai, Tari Gending Sriwijaya, Lilin Syiwa, Tepak Keraton dan Penguton.
Selain Tari Pagar Pengantin, ketika saya masih kecil sering kali diajak Ibu dan Ayah menghadiri acara resepsi pernikahan saudara dan kerabatnya. Tarian yang dibawakan adalah Tari Tanggai yaitu biasanya tarian ini dilakukan untuk penyambutan pada acara pernikahan, acara perpisahan atau acara besar lainnya. Selain itu, ada juga Tari Gending Sriwijaya yang sering kali dibawakan ketika ada acara-acara besar pemerintah, dan acara penting lainnya.
Tari Pagar Pengantin dilakukan oleh pengantin wanita bersama-sama dengan penari dayang. Tarian Pagar Pengantin memiliki makna yang artinya perpisahan pengantin wanita pada keluarganya serta meminta izin untuk membangun rumah tangga yang baru dan merupakan tanda untuk melepas masa lajang gadis dan bujang yang akan menjalani kehidupan rumah tangga. Â
Tarian ini juga berfungsi sebagai tari penyambutan pada para tamu yang hadir, dan biasanya tarian ini dilakukan oleh lima penari wanita serta termasuk pengantin wanita sehingga mempunyai gerakan yang unik. Biasanya pengantin wanita akan belajar dahulu gerakan Tarian Pagar Pengantin Sendiri H-1 resepsi pernikahan.
Pada bagian awal tarian ditandai dengan penari dayang yang meletakkan nampan di atas panggung. Nampan ini memiliki makna mendalam, diibaratkan dengan sebagai lingkaran rumah tangga yyang membatasi seorang instri untuk bergerak, setiap istri yang telah menikah tak seluas ketika ia masih menjadi seorang lajang.Â
Kemudian, penari dayang melakukan tari persembahan kepada pengantin dan tamu undangan, setelah itu penari dayang akan menjemput sang pengantin wanita di pelaminan untuk memasuki arena tari.Â