Filosofi yang disampaikan pada lomba ini adalah semangat kebersamaan, saling tolong menolong, serta rela berkorban demi  mencapai tujuan bersama.Â
Lomba panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda yang sering diadakan oleh orang Belanda saat mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain yang diikuti oleh penduduk pribumi.
5. Estafet Tepung
Lomba selanjutnya dalam peringatan 17 Agustus adalah estafet tepung. Peserta dalam kelompok diminta untuk duduk berbaris lurus ke belakang.Â
Setiap kelompok diberikan sebuah baskom tepung yang diletakkan di depan peserta paling depan, sementara di belakang peserta terakhir disediakan baskom kosong sebagai tempat penampungan tepung setelah diestafetkan antarpeserta dalam kelompok.Â
Peserta ditugaskan untuk memindahkan tepung tersebut secara estafet dari satu pemain kepada pemain berikutnya dengan menggunakan kedua telapak tangan atau dengan piring plastik dan sejenisnya hingga tepung yang ada di baskom habis.Â
Kemenangan diperhitungkan dari banyaknya tepung yang bisa dipindahkan oleh setiap kelompok dan dengan waktu yang lebih cepat.
Ada filosofi terkandung di dalamnya?
Tepung yang ada dalam baskom menggambarkan tugas yang diemban kepada kita untuk bisa diselesaikan dengan batas waktu yang telah ditentukan.Â
Pengestafetan menggambarkan pendelegasian tugas tersebut kepada seluruh tim yang terlibat, sehingga tugas tersebut dapat terselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran.Â
Dalam hal ini tentunya dibutuhkan kerjasama dan kekompakan dari seluruh tim.