Mohon tunggu...
Yulin Savitri
Yulin Savitri Mohon Tunggu... -

***

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Membasuh Stigma Cinta

29 Maret 2016   15:57 Diperbarui: 29 Maret 2016   15:59 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia tahu, seharusnya seseorang di luar sana mencintainya. Tapi siapa, dalam gelap? Ia berharap asap api akan memberi petunjuk samar, entah itu bayangan bentuk wajah calon kekasihnya, walau sekejap saja. Atau dua kejap. Ilusi.

Tiara terus menghitung waktu dan daya untuk tetap hidup.

Tak nampak bayang. Hanya terdengar percik-percik bara meletik, berbaur gumam mantra cara mencari cinta otentik, cinta yang mampu menghapus kejahatan. Asap mengepul, susul-menyusul menjulang ke langit kelam berbintang, menyerupai aurora ketulusan dan kesetiaan.

Tiara tertegun. Tak salah lagi, tadi sesaat ia melihat sebuah gerbang menuju cinta bertaraf kesadaran, yang terkuak lebar, asal tak pedulikan panjang dan sukarnya yang berjenjang.

Selebihnya hanya akan ada angsa hitam.

***

(ITA)

 

 

Ilustrasi

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun