Tentukan siapa saja yang terlibat pada situasi yang terjadi, Bukan berarti kalau permasalahan tersebut bukan dilema kita, maka kita menjadi tidak peduli. Karena kalau permasalahan ini sudah menyangkut aspek moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil.
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
Proses pengambilan keputusan yang baik yang dilakukan membutuhkan data yang lengkap dan detail, apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya.Data-data tersebut penting karena dilema etika tidak bersifat teoritis, namun ada faktor-faktor pendukung, pendorong dan penarik yang mempengaruhi situasi tersebut, sehingga data yang detail akan menjelaskan alasan seseorang melakukan sesuatu dan bisa juga mencerminkan kepribadian seseorang dalam situasi tersebut. Kita juga harus bisa menganalisis hal-hal apa saja yang potensial yang bisa terjadi di waktu yang akan datang.
- Pengujian benar atau salah
Dalam tahapan pengambilan kepusan, setidaknya ada 5 aspek pengujian yang dilakukan, kelima aspek tersebut adalah
- Uji Legal, dimana dalam kasus yang terjadi apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi itu? Bila jawabannya adalah iya, maka situasi yang ada bukanlah antara pertentangan antara benar dan benar (dilema etika), namun pertentangan antara benar dan salah (bujukan moral). Keputusan yang harus diambil dalam situasi adalah pilihan antara mematuhi hukum atau tidak.
- Uji Regulasi/Standar Profesional, dimana pada kasus yang sedang dihadapi apakah ada pelanggaran peraturan atau kode etik didalamnya.
- Uji Intuisi, pengujian ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi kita dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini mengandung hal-hal yang akan membuat kita merasa dicurigai. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang kita yakini.
- Uji Publikasi, pengujian ini membuat pertanyaan apa yang kita akan rasakan bila keputusan yang diambil tersebut dipublikasikan di media cetak maupun elektronik dan menjadi viral di media sosial. Apakah kita merasa nyaman atau sebaliknya kita merasa malu.
- Uji Panutan/Idola, bayangkan jika kita mempunyai sosok yang di idolakan, kira-kira idola kita akan melakukan hal apa jika posisinya pada berada pada kasus seperti yang kita hadapi.
- Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi yang sedang Anda hadapi ini?
- Individu lawan masyarakat (individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Pentingnya mengidentifikasi paradigma ini, bukan hanya mengelompokkan permasalahan, namun membawa penajaman bahwa situasi yang Anda hadapi betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.
- Melakukan Prinsip Resolusi
- Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?
- Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
- Investigasi Opsi Trilema
Dalam mengambil keputusan, seringkali ada beberapa pilihan yang bisa kita pilih. Terkadang kita perlu mencari opsi di luar dari pilihan yang sudah ada. Kita bisa bertanya pada diri kita, apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul ditengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah. Itulah yang dinamakan investigasi opsi trilema.
- Buat Keputusan
Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.
- Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan