Hingga luntur pupur dan pucat wajahmu?
Keriput yang kau kutuk, krim dokter yang membujuk
Tawa dan airmata sama amisnya
Sahabat maya yang tak hangat di pundak, kaku dalam gelak
 sengak wangi bedak,  senyummu gentar gemetar dihujam jutaan komentar.
 Inikah jalan jamak perempuan
berpupur tahi  made in Paris, di balik daster ia menangis
Jenaka nian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!