Mohon tunggu...
Yuli Hermayanti
Yuli Hermayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang terus bersemangat untuk berkarya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Efektivitas dan Hasil Belajar Matematika Tipe Team Assisted Individualization

28 September 2022   16:55 Diperbarui: 28 September 2022   17:56 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi: SDN Sumbergedang II Pandaan

Luang Lingkup: Sekolah Dasar

Tujuan yang akan dicapai: Meningkatkan efektivitas dan hasil belajar matematika materi perbandingan pecahan pada siswa kelas IV SDN SUMBERGEDANG II Pandaan

Penulis: Yuli Hermayanti, S.Pd.

Tanggal: 29 Agustus 2022

Situasi

Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mendapat sorotan dari berbagai pihak baik dari guru, kepala sekolah, orang tua murid dan berbagai kalangan yang terkait. Hal ini disebabkan kurang menggembirakan prestasi belajar matematika di sekolah. Berkaitan dengan masalah tersebut pada pembelajaran matematika ditemukan keragaman masalah diantaranya:

  • Model pembelajaran  yang digunakan oleh pendidik masih konvensional.
  • Pendidik tidak menggunakan media pembelajaran yang bervariatif.
  • Metode yang digunakan pendidik adalah ceramah sehingga pembelajaran bersifat monoton dan kurang efektif.
  • Peserta didik tidak memahami materi yang disampaikan oleh pendidik.
  • Efektivitas belajar peserta didik kurang efektif dalam mengerjakan tugas matematika.
  • Rendahnya hasil belajar matematika materi perbandingan pecahan pada siswa kelas IV SDN. Sumbergedang II Pandaan

Berdasarkan latar belakang tersebut, pendidik merasa bahwa praktik pembelajaran ini menjadi sangat penting untuk dibagikan karena:

  • Hampir semua pendidik mengalami permasalahan yang sama termasuk penulis.
  • Paktik pembelajaran ini dapat menjadi motivasi tersendiri bagi penulis selaku pendidik dalam mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
  • Memotivasi pendidik yang lain untuk mendesain pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
  • Dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi pendidik lainnya dalam mengatasi masalah yang timbul dalam melaksanakan pembelajaran.

Penulis yang berperan sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara inovatif dan kreatif serta menyenangkan bagi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inovatif, mengkombinasikan dengan TPACK, dan menerapkan metode diskusi untuk membangun kemandirian dan sikap kritis peserta didik. Selain itu pendidik juga bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Tantangan

Dari analisis hasil kajian wawancara dan literatur penyebab masalah dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan efektivitas dan hasil belajar matematika materi perbandingan pecahan pada siswa kelas IV SDN SUMBERGEDANG II Pandaan adalah:

  • Peserta Didik:
  • Peserta didik tidak mau mengerjakan soal matematika yang diberikan penulis.
  • Peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan penulis.
  • Peserta didik asyik bermain sendiri pada saat penulis menjelaskan materi.
  • Jarang bertanya kepada penulis maupun temannya.
  • Peserta didik kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
  • Pendidik 
  • Penulis cenderung menerapkan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered), bukan berpusat pada peserta didik (student centered).
  • Penulis kesulitan dalam mencari dan menemukan pendekatan, model, maupun media yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni meningkatkan efektivitas dan hasil belajar matematika materi perbandingan pecahan. Penulis selama ini sering menggunakan metode ceramah, tidak menggunakan media pembelajaran.
  • Penulis kurang kreatif dalam membangun efektivitas peserta didik, sehingga peserta didik cepat bosan.
  • Penulis kurang menerapkan TPACK dalam proses pembelajaran
  • Sekolah 
  • Minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah
  • RKT dan RKAS tidak mendukung perkembangan revolusi 4.0

Berdasarkan penyebab masalah di atas, tantangan yang dihadapi penulis sebagai berikut:

  • Menemukan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni meningkatkan efektivitas dan hasil belajar matematika materi perbandingan pecahan.
  • Menemukan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, materi yang akan disampaikan dan tujuan yang ingin dicapai penulis.
  • Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga peserta didik merasa tertarik  dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
  • Meningkatkan efektivitas belajar peserta didik dengan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik.

Dilihat dari tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan pendidik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki pendidik yaitu kompetensi pedagogik dan profesional sedangkan dari sisi peserta didiknya adalah efektivitas hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran matematika.

Aksi

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menghadapi tantangan yang penulis lakukan adalah:

  • Strategi

Dalam mengatasi masalah yang penulis hadapi, strategi yang diambil adalah:

  • Pendekatan

Pendekatan yang diambil penulis adalah active learning. Menurut (Mariyaningsih & Hidayati, 2018), metode pembelajaran aktif (active learning) melibatkan peserta didik secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mereka terdorong untuk bergerak dan berpikir dalam kondisi kelas yang semangat. (Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 2 No. 1 Januari 2021 154).

Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa active learning terjadi jika suasana kelas semangat. Hal tersebut dapat terjadi jika peserta didik interaksi secara langsung dengan pendidik dalam proses pembelajaran. 

Oleh karena itu, guru harus mengelola pembelajaran secara kreatif, inovatif dan motivatif agar pembelajaran yang dilakukan tidak terasa membosankan dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik akan lebih aktif dalam mencari pengetahuannya. (Rahayu (2019) JRIP: Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran).

  • Model
  • Hasil belajar matematika yang rendah dapat diatasi dengan menerapkan teknik pembelajaran yang lebih inovatif, yaitu model pembelajaran kooperatif yang bisa menggairahkan siswa untuk aktif belajar. Model pembelajaran kooperatif yang dipilih dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) juga didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, antara laian yaitu oleh Uzli Fatil Jannah (2018: 1), Pengaruh Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari pengetahuan awal matematika siswa Madrasah Tsanawiyah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Munawwarah Pekanbaru tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 109 siswa dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa dan terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa dengan pengetahuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah. I. (Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, 032 –041)

  • Metode

Metode yang digunakan pendidik adalah metode diskusi atau tanya jawab. Metode diskusi merupakan pengajaran metode yang mana guru memberikan suatu persoalan (masalah) pada murid diberikan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah tersebut dengan teman-temannya. Dalam diskusi saling tukar-menukar informasi, menerima informasi, dapat pula mempertahankan pendapatnya dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa. Menurut Usman dan Setiawati (2000:24) “metode diskusi adalah suatu penyampaian pelajaran dimana guru bersama-sama dengan siswa mencari jalan pemecahan atau persoalan yang dihadapi.(http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/indexM )

  • Media Ajar

Penggunaan media ajar berbasis TPACK memudahkan pendidik untuk menstransformasi  ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan efektivitas belajar siswa. Guru menggunakan video pembelajaran yang menarik dan disajikan melalui proyektor.

Menurut penelitian Zulfitria et al., (2020) bahwa pada efek pandemi Covid-19 mengharuskan penggunaan teknologi dan internet dalam pembelajaran, sehingga kecakapan guru di bidang teknologi meningkat. (https://jbasic.org/index.php/basicedu )

Dari paparan di atas, media pembelajaran berbasis TPACK, dalam hal ini adalah video, merupakan media yang relevan digunakan di sekolah dasar dan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami sebuah konsep. Selain itu, keunggulan dari media berbasis TPACK yakni video dapat diputar ulang tanpa perlu khawatir terjadi perubahan dalam penyampaian materi.

  • Setelah menemukan kajian metode, media dan alat peraga penulis menyajikan strategi pembelajaran dalam Perangkat Pembelajaran secara lengkap.
  • Menentukan kompetensi dasar yang ada pada silabus. Materi yang digunakan adalah matematika dengan KD:
  • Menjelaskan pecahan–pecahan senilai dengan gambar dan model yang konkret

4.1 Mengidentifikasi pecahan–pecahan         senilai dengan gambar dan model yang  konkret

Dengan tujuan pembelajaran:

  • Setelah melihat video pembelajaran,  peserta didik dapat menentukan perbandingan pecahan dengan tepat.

4.1.1    Setelah berdiskusi, peserta didik dapat  menyelesaikan soal cerita dengan tepat

  • Menentukan metode pembelajaran

 

  • Menentukan media PPT untuk penanaman konsep mengerjakan pecahan dalam matematika sebagai media yang berbasis TPACK
  • Menyusun LKPD kelompok, yang terdiri atas  2 soal.
  • SOAL KELOMPOK
  • 1.  Bayu, Edo dan Rudi masing – masing memiliki kartu pecahan.
  • Kartu pecahan mereka berturut-turut  3/5, 3/10, ½ Urutkan nama anak dari yang memiliki kartu ucapan paling besar!
  • 2.  Ibu memotong kue 1/2 bagian untuk kakak dan ¼ bagian untuk adik.
  • Tentukanlah yang mendapatkan bagian kue lebih besar!
  • Menyusun lembar evaluasi sebagai gambaran
  • pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Lembar evaluasi berisi 5 butir
  • soal isian.
  • Menyusun rubrik penilaian sebagai acuan kita dalam menilai baik pemahaman maupun aktivitas belajar peserta didik.
  • Menyusun perangkat pembelajaran

  • Berikut urutan perangkat pembelajaran:
  • Diawali doa, presensi, menyanyikan lagu nasional.
  • Pada kegiatan inti, penulis memberikan soal prestes yang harus dikerjakan peserta didik, berdasarkan nilai pretes peserta didik dibagi kedalam kelompok yang anggotanya heterogen kemudian pendidik membagikan LKPD kelompok yang harus diselesaikan secara kelompok dan penulis memberikan bantuan secara individu bagi yang memerlukan kemudian presentasi hasil kerja kelompok.
  • Pada kegiatan akhir pembelajaran, peserta didik mengerjakan lkpd individu, refleksi dan menarik kesimpulan pembelajaran pada hari itu. Setelah itu berdo’a pulang sekolah.

    • Pengkondisian kelas
  • Penulis membagi peserta didik kedalam kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 4–5 peserta didik secara heterogen.

    • Penataan ruang
  • Penulis menata ruangan dengan baik mulai dari kebersihan, kerapian, dan keindahan sehingga peserta didik memiliki motivasi belajar yang baik dan pembelajaran merasa nyaman.

    • Menyiapkan perangkat
  • Penulis menyiapkan perangkat yang akan digunakan dalam pembelajaran diantanya menata LCD, mengatur kabel roll, proyektor, serta perangkat untuk merekam proses pembelajaran.Adapun sumber daya yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini diantaranya untuk mendukung media berbasis TPACK diperlukan LCD. Sedangkan untuk media kongkrit meliputi: kue terang bulan. Untuk memudahkan peserta didik memahamkan konsep pecahan.

Refleksi Hasil dan Dampak

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari:

  • Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)  dapat menumbuhkan keaktifan peserta didik hal ini terlihat dari peserta didik mulai senang  mengerjakan soal, bertanya kepada teman dan guru, mendengarkan penjelasan guru, melihat video pembelajaran.
  • Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik terlihat dari kegiatan pendidik saat pembelajaran.
  • Penggunaan media berbasis TPACK sangat membantu pemahaman peserta didik  akan konsep matematika tentang materi perbandingan pecahan dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran peserta didik di atas KKM
  • Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik (student centered) sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran sehingga peserta didik  memiliki minat dan aktif dalam belajar.

Keterangan: 

Warna biru dan merah  = Belum menggunakan model dan media pembelajaran.

Warna hijau = sudah menggunakan model dan media pembelajaran.

Dari tabel diatas rata rata hasil belajar peserta didik adalah 80 dan ketuntasan belajar mencapai 86% atau ada 18 peserta didik  dari 21 peserta didik tuntas belajar dan 3 peserta didik  belum tuntas.

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat antusias dan senang. Bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajarannya menarik juga mudah dipahami.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan pendidik terhadap media pembelajaran, metode, model, langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan penulis adalah seyogyanya penulis lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model, dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun