Mohon tunggu...
Yuli D A
Yuli D A Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Aku

Diam tanpa Ekspresi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Janji

26 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 21 September 2022   18:16 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ha… ha... ha... Bagaimana mungkin yang sudah mati, mati lagi. Apa kau sudah gila, Bram! " Wanita itu terus tertawa seakan serangan Bram tidak menyakitkan sama sekali.

Bram tersadar, tubuhnya lemas dan perlahan dia melepaskan tangannya dari leher wanita itu. 

“Betapa bodoh diriku mengira bisa membunuhnya.” sesalnya. 

Lalu dia menutupi wajahnya dengan kedua tanganya, air mata tertumpah, sesal menyelinap masuk ke relung jiwa yang tak berdaya. Seandainya waktu bisa diputar kembali…

“Mengapa kau sedih, kami sudah menyiapkan pesta menyambut kedatanganmu. kita akan bersenang-senang malam ini, " wanita itu mendekati Bram sambil senyum semanis mungkin.

"Apa maksudmu, disini hanya ada kita. Tidak ada yang lain." Bram menengadah menatapnya.

Wanita itu menyeringai, matanya disebar ke penjuru arah, seakan memberi isyarat pesta malam segera dimulai. 

Beberapa detik kemudian dari balik kegelapan malam, ratusan makhluk mengerikan bermunculan. Mereka merayap, merambat mengelilingi Bram, kuku-kuku yang tajam saling berebut menggapai, merobek dan menerkamnya. 

“Aaaaaaaaaaaa…”

Malam itu adalah malam panjang, malam terakhir bagi Bram. Malam yang tak akan kembali lagi, tak ada kesakitan, tak ada kecemasan dan tak ada penghianatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun