Mohon tunggu...
Yuli D A
Yuli D A Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Aku

Diam tanpa Ekspresi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kupu-Kupu Biru

30 Juli 2022   15:00 Diperbarui: 1 Agustus 2022   20:00 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa nggak sekalian mati saja. Hidup susah matipun tak bisa." Gumamnya

Beberapa menit kemudian seberkas cahaya putih melesat turun dari salah satu pohon pinus. Sesosok makhluk bersayap terbang rendah, rambut panjang putih berkilau senada dengan gaun panjang menjuntai. Aliya tertegun menatap makhluk mungil yang saat itu berada satu jengkal dari wajahnya.

"Hai.... Aku Peri  Ananta. Aku tak sengaja mendengar teriakanmu. Sepertinya kamu ada dalam masalah, apa kamu perlu bantuan?" katanya sembari tersenyum hangat.

"Peri, Apa aku tak salah lihat?" gumamnya.

Peri Ananta meyakinkan pada Aliya bahwa dia tidak salah lihat, kemudian merekapun berkenalan. 

Peri Ananta menceritakan tentang obsesinya untuk menjadi anak manusia.

Sepuluh tahun yang lalu dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang asyik bermain sendiri di tepi sungai Zoba. Gadis itu seperti tidak mempunyai beban, dia menari, tertawa dan berlari kecil meski hanya ditemani kawanan kupu-kupu hutan. 

Sebagai seorang peri yang mempunyai sayap panjang, dia tidak bisa menggunakan kakinya untuk berjalan dan ingin merasakan apa yang dirasakan gadis kecil itu. 

Sampai suatu ketika gadis itu hanyut di sungai, untungnya pada saat itu dia berhasil menyelamatkannya, namun setelah itu gadis kecil tidak pernah terlihat lagi.

Kepergian gadis kecil membuat hatinya hampa, diapun menghadap ratu peri untuk meminta bantuan agar dirinya bisa menjadi seorang anak manusia karena dia ingin mencari keberadaan gadis kecil dengan tanda lahir kupu-kupu biru di punggung. 

Keinginannya dikabulkan ratu peri dengan syarat dia harus membantu mengabulkan seribu permintaan manusia dan apabila dia berhasil dalam tirakatnya dia akan menjadi manusia seutuhnya, namun dengan resiko ingatan dan kekuatan perinya akan hilang selamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun