Dan tak pernah kau lihat burung ituÂ
 Tapi tahu burung itu ada disana "
Dapat kita simpulkan bahwa di dalam
 bait pertama ini , Sapardi Djoko memberikan suatu isyarat atau sebuah kode untuk menjelaskan pesan pada bait yang ke dua . Sapardi juga menyiratkan pesan tertulis mengenai sesuatu yang tampak nyata ,tetapi hanya terlihat dengan indera penglihatan saja , namun dapat dirasakan oleh indera pendengaran juga dan ini di anggap ada sesuatu makna yang dapat diartikan dengan satu alasan saja. Perkata dalam setiap baris pada bait pertama ini saling memiliki kaitan antara satu sama lainnya , sehingga puisi pada bait pertama ini tidak di dapatkan makna baru di setiap barisnya.
Pada bait ke dua : Â
"Hanya desir angin yang kau rasaÂ
Dan tak pernah kau lihat angin itu
 Tak percaya angin itu di sekitarmu "
Pada bait kedua ini ,Sapardi Djoko juga memberikan sebuah andaian atau imajinasi pada bait ketiga . Sapardi juga memberikan sebuah pesan tertulis kalau yang tidak kita lihat itu dapat kita rasakan atau sentuhannya itu terasa , oleh sebab itu di anggap selalu ada dan sangat dibutuhkan di dalam kehidupan. Di setiap kata selalu memiliki satu makna yang utuh yang akan berkaitan dengan bait yang ketiga.Â
Bait yang terakhir atau bait ke tiga :
 Hanya doaku yang bergetar malam iniÂ